Beranda · Pendidikan · Politik · Pemerintahan · Kesehatan · Ekonomi · Life · Manajemen · Umum

Country of Origin

Country of Origin Menurut Kotler dan Keller (2009:338), country of origin adalah asosiasi dan kepercayaan mental seseorang akan suatu produk yang dipicu oleh negara asal produk. Sedangkan menurut Jaffe and Nebenzahl (2001:13), country of origin merupakan bayangan mental atau image akan sebuah produk dan negara.

Jadi dapat disimpulkan bahwa country of origin merupakan bayangan atau image sebuah produk yang dipicu oleh asal negara produk tersebut.

Country of Origin memberikan berbagai macam efek terhadap pemikiran seorang calon konsumen maupun konsumen. Salah satu efek dari country of origin dikemukakan oleh  Hong dan Wyer dalam Rosyidi (2009:18), yaitu efek stimulus terhadap calon konsumen maupun konsumen dalam mengevaluasi sebuah produk dan digunakan untuk mencari informasi lain tentang produk tersebut.

Menurut Jaffe and Nebenzahl (2001:42) ada dua model konsep country of origin effect, yakni :

1) Halo Construct Model halo mengasumsikan bahwa ketika seseorang tidak mempunyai pengetahuan ataupun pengalaman dengan produk yang dibuat di suatu negara tertentu, maka dia masih memiliki gambaran tertentu tentang negara asal produk tersebut. 

2) Summary Construct Model summary construct  mengasumsikan bahwa image sebuah negara didasarkan pada pengalaman dan atribut yang dirasakan dari produk tersebut. 

Untuk mengukur country of origin, dapat menggunakan konsep country of origin image yang diusulkan oleh Laroche et al. (2005) yang terdiri dari 3 komponen utama, yaitu:

a) Country Beliefs, merupakan keyakinan calon konsumen tentang pembangunan industri dan kemajuan teknologi di negara asal merek produk.

b) People Affect, merupakan tanggapan afektif calon konsumen terhadap masyarakat negara asal merek produk.

c) Desired Interaction, merupakan kesediaan atau keinginan calon konsumen untuk membangun hubungan dengan negara asal merek produk

Sumber:
COUNTRY OF ORIGIN DAN PENGARUHNYA TERHADAP  PERSEPSI KUALITAS DAN MINAT BELI (Survei pada Calon Konsumen yang Berminat  Membeli iPad di Indonesia) Jovita S. Dinata, Srikandi Kumadji, Kadarisman Hidayat, Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis  Universitas Brawijaya Malang.

Artikel keren lainnya:

Kaki kiri atau kaki kanan saat anda melangkah pertama?

Adalah hal kecil bila berbicara tentang langkah, namun yang patut di pahami adalah langkah menunjukkan keberhasilan kita pada hari itu. Percaya atau tidak, sudah banyak orang berhasil karena ini.

Langkah pertama pada saat kita bangun sebaiknya dilakukan dengan kaki kanan. Begitu pula pada saat keluar rumah misalnya ke tempat kerja juga awali dengan kaki kanan. Gerakan kaki kanan dapat memicu energi positif, sementara energi positif dibutuhkan untuk menyelimuti kita selama bekerja. Energi positif akan mendorong kita untuk bekerja lebih giat, energi positif akan membawa kita pada keberhasilan sebab energi inilah yang membentuk pikiran positif dan optimisme kita.

Sedangkan memulai langkah dengan kaki kiri dapat memicu energi negatif. Energi negatif membentuk pikiran kita kearah negatif. Perasaan seperti buruk sangka, dengki, iri, cepat putus asa, gelisah/stress sampai pada pesimis adalah efek dari energi negatif yang terdapat pada tubuh kita.

Di dalam ajaran agama kita dianjurkan agar masuk rumah dan keluar rumah diawali dengan kaki kanan, sedangkan masuk WC diawali dengan kaki kiri. Hal ini kita kenal dengan "adab kesopanan", kemudian di beberapa daerah kita kenal dengan "norma". Apa yang kita temukan tentang adab dan norma merupakan tindakan untuk merangsang energi positif dalam tubuh. Dominasi energi positif dalam tubuh berakibat pada perubahan prilaku menjadi lebih baik.

Jadi mulailah dengan sesuatu yang kecil, biasakan melangkah pertama dengan kaki kanan. Kalau anda sudah terbiasa maka pertahankanlah kebiasaan itu, sebab memulai kebiasaan baru butuh waktu yang lama dan kesabaran yang tinggi.

Artikel keren lainnya:

Apa "kesan pertama" bayi anda?

Sesuatu yang tidak pernah terlupakan adalah hasil dari pandangan pertama. Hasil itu sangat mengesankan sehingga dikenal dengan "kesan pertama". Biasanya kesan pertama berisi momen yang sangat berharga dalam hidup kita.

Kesan pertama membuat kita terobsesi untuk mengulanginya kembali, jika perlu langsung memilikinya. Begitu pula dengan bayi, kesan pertama bayi pastilah sosok ibu sebab ibu merupakan pandangan pertama ketika bayi dapat melihat. Bayi melihat ibu sedang menyusuinya, pada saat itulah sebuah momen berharga bayi tercipta dan sangat mengesankan dan itulah "kesan pertamanya".

Perubahan gaya hidup membuat peran ibu tergantikan oleh sosok lain. Ibu masa kini jarang yang tertarik menyusui bayinya, ibu masa kini lebih banyak menyusui bayinya dengan susu dot. Ketika bayi dapat melihat, yang dilihat pertama kalinya adalah dot susu yang menempel di mulutnya. Sehingga terciptalah sebuah kesan yang sangat berharga yakni "kesan pertama" bayi dengan dot susu.

Setelah anda membaca ini, pertanyaan saya sekarang adalah "apakah kesan pertama bayi anda?".

Artikel keren lainnya:

5 alasan mengapa ASI sangat penting. Bacalah agar tidak menyesal!

Normalnya, pemberian ASI dilakukan selama 2 tahun. Waktu 2 tahun menunjukkan kesempurnaan seorang ibu. Bagi bayi, waktu 2 tahun merupakan masa pembentukan dan penyempurnaan organ tubuhnya, penyempurnaan itu termasuk pembentukan kejiwaan bayi. Pada masa inilah, ikatan bayi dan ibu terjalin.

Bagi ibu yang tidak dapat menyusui anaknya selama 2 tahun adalah sebuah kerugian. Apalagi kalau ibu yang mengandalkan susu instan dengan alasan karir atau kesibukan. Beberapa hal mengapa pemberian ASI sangat penting.

1. Saat bayi dapat melihat
Pada usia kurang lebih 40 hari bayi perempuan mulai melihat obyek di sekitarnya sedangkan bayi laki-laki sekitar 2-3 bulan. Pada saat bayi dapat melihat maka yang dilihat pertama adalah sosok ibu yang sedang menyusuinya. Bayangkan kalau yang dilihat pertama kali adalah sebuah dot susu? Janganlah heran kalau bayi lebih menangisi dot susu ketimbang kehadiran ibunya karena dasarnya adalah obyek yang pertama dilihat adalah dot susu.

2. Kata pertama
Pernahkah anda mendengar kata pertama yang diucapkan oleh bayi? Pada umumnya adalah "mama", kata pertama yang diucapkan oleh bayi dimaksudkan untuk obyek pertama yang di lihatnya dan itu terekam dalam otak bawah sadarnya. Bayangkan kalau obyek pertama yang dilihatnya adalah dot susu, walaupun dalam perkembangannya dapat berubah menjadi seorang ibu tapi ingatlah pada awal pemahaman terbentuk, yang terekam dalam otak bawah sadarnya adalah dot susu. Pernahkan anda mendengar istilah "kesan pertama?", itu juga terjadi pada bayi, kira-kira kesan pertama bayi anda apa ya?

3. Belajar jalan.
Pada masa ini bayi mulai belajar jalan, peran ibu sangat diharapkan untuk menuntunya sampai bisa berjalan sendiri. ASI kaya akan zat besi yang sangat dibutuhkan guna memperkokoh tulang kaki bayi. Dan pada saat ini ikatan emosional antara ibu dan anak semakin erat, bayangkan kalau yang ajar jalan adalah pembantu rumah tangga dan ASInya dari susu dot?

4. Masa melatih otak
Bagi ibu yang mengandalkan anaknya dengan susu dot jangan pernah menyesal kalau anaknya memiliki EQ rendah, karena pada masa ini, seorang bayi sedang belajar. Ibulah tempat belajar pertama bayi, bagaimana kalau pada masa ini bayi hanya ditemani oleh pembantu rumah tangga dan dot susu? Isi otaknya tidak akan terstruktur sesuai algoritma otak. Dalam perkembangannya anak yang di besarkan dengan susu dot memiliki tingkat fokus rendah, mudah jenuh dan bosan bahkan selalu ceroboh dalam mengambil keputusan.

5. Pembentukan mental bayi
Inilah sebenarnya proses yang harus diperhatikan dan tidak boleh diabaikan oleh ibu yakni pembentukan mental anak. Ketika pembentukan mental diawali dengan sikap yang baik maka anak tersebut akan memiliki perilaku yang baik pula ketika besar, sebaliknya justru akan berperilaku buruk. Semuanya adalah tergantung proses awal pembentukan mental bayi. Maka keberadaan ibu disamping bayi sebagai pembimbing sangat diperlukan.

Kelima hal di atas menjadi berarti apabila ibu menyadari penuh betapa pentingnya mempersiapkan anaknya sejak usia dini dalam menyongsong kerasnya kehidupan yang penuh persaingan dimasa mendatang.

Artikel keren lainnya:

Waktu yang baik

Berkembang faham di masyarakat tentang waktu, ada waktu yang baik dan ada pula waktu yang buruk. Dipercaya bahwa waktu dapat membawa keberuntungan atau kerugian terutama pada orang-orang yang sedang bekerja dan berusaha.

Terlepas benar atau tidaknya faham tersebut, fakta tentang waktu bahwa waktu tidak pernah membawa kita ke masa lampau, masa di awal kehidupan kita. Waktu akan terus mengantar kita pada masa depan, ibarat sebuah roda, waktu terus berputar ke depan bukan ke belakang.

Semua waktu merupakan waktu yang baik kalau di isi dengan kebaikan, dan waktu akan buruk kalau di isi dengan keburukan. Jadi sifat waktu tergantung orangnya, salah sekali apabila waktu di percaya membawa keberuntungan.

Namun demikian, faham tentang waktu tetap kita terima sebagai salah satu motivasi untuk mendorong kita lebih giat bekerja. Adanya waktu baik dan waktu tidak baik mengandung pesan bahwa ketika kita bekerja jangan lupa untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan istrahat. Inilah manajemen waktu yang dibangun melalui faham.

Jadi, gunakanlah waktu dengan sebaik-baiknya. Waktu berjalan hanya satu arah yakni menuju masa depan, masa yang gambarannya tergantung bagaimana kita saat ini. Karena masa depan merupakan hasil perbuatan kita sekarang, jangan terganggu dengan waktu baik dan waktu buruk tetapi berbuat dan bekerjalah pada sesuatu yang bermanfaat, sesuatu yang tidak sia-sia.

Sudahkah kita mengisi waktu dengan kebaikan? Atau sudah berapa kali kebaikan dan keburukan terjadi dalam hidup kita? Ingat, waktu di program hanya bergerak maju dan tidak bisa bergerak mundur. Dan tidak ada yang namanya lorong waktu seperti yang terskenario dalam film-film holywood.

Artikel keren lainnya:

Pemimpin yang pantas di dipilih dalam pilkada serentak

Tahun ini, kurang lebih 300-an daerah akan menyelenggarakan pemilihan kepala daerah, beberapa calon bersaing memperebutkan kursi 01, persaingan begitu ketat sehingga segala cara dilakukan guna memuluskan setiap langkahnya. Siapakah mereka yang pantas dipilih?

Kalau anda perhatikan spanduk, baleho dan jumpa konstituen atau pemilih, hampir tidak seorangpun calon kepala daerah yang menyajikan program, janji dan bentuk lain yang tidak menarik. Semua mengandung optimisme tinggi dan bahkan melampaui batas logika berpikir dan batas kenormalan serta kewajaran. Uniknya, pemilih umumnya tertarik dengan pemanis kata tersebut sehingga seolah-olah calon kepala daerah itu bagaikan manusia super yang bisa menuntaskan semua harapan sesuai bunyi dan kalimat pada alat peraganya.

Kita seharusnya sudah banyak belajar dari pengalaman selama ini, bukannya saya pesimis namun kenyataan menunjukkan bahwa kegagalan selalu didahului dengan optimisme yang berlebihan oleh ajaran agama disebut dengan takabur. Ketika calon pemimpin sudah takabur maka pertanda bahwa dia tidak membawa kebaikan bagi yang dipimpinnya. Jadi, jangan menyesal ketika harapan tidak sesuai kenyataan sebab membuat harapan menjadi nyata tidak semudah menuliskan kata-kata di sebuah baleho, spanduk atau alat peraga kampanye lainnya.

Lalu siapakah yang pantas dipilih? Apakah yang dimaksud adalah pemimpin yang merakyat? Baiklah, kalau ada calon kepala daerah dalam slogannya adalah pemimpin yang merakyat, jangan di pilih karena itu adalah bentuk kesombongan seseorang, belum ada sejarahnya pemimpin yang merakyat yang berhasil memimpin suatu daerah atau negara. Yang ada adalah rakyat yang menjadi pemimpin, mereka adalah orang-orang yang dibesarkan dibawah tekanan dan kesulitan, mereka sangat memahami harapan rakyat kecil karena mereka mengalaminya sendiri, mereka selalu berusaha agar rakyat tidak mengalami apa yang telah dia rasakan, mereka adalah termasuk orang-orang yang terbiasa bekerja. Mereka tidak pernah mengatakan "ayo kerja, kerja dan kerja" tetapi mereka mengatakan "mari kerja", segala ucapannya mengandung contoh dan teladan, mereka menghindari "mengajak" orang lain tetapi mereka memulai sesuatu dan menyelesaikannya sampai tuntas.

Saya seringkali mengatakan pada teman-teman bahwa pemimpin yang berhasil dapat dilihat dari cara kerja tim suksesnya, penempatan alat peraganya, dan seberapa besar modal yang dimilikinya dalam membiayai pencalonannya.

Untuk mendapatkan hasil yang baik tergantung niatnya, calon pemimpin yang akan gagal dalam memimpin adalah mereka yang melakukan segala cara demi mencapai tujuannya. Tim suksesnya di dorong untuk bekerja dengan cara-cara tidak baik yang berujung pada kampanye hitam, untuk menarik dan mendekatkan dirinya kepada pemilih maka mereka akan menempatkan alat peraga kampanyenya disembarang tempat. Membeli suara rakyat, calon pemimpin yang membeli suara rakyat adalah tipe pemimpin pembohong, mereka memaksakan kemampuannya melebihi kesanggupannya. Pada umumnya mereka telah menggadai daerah ke pemilik modal besar, tentunya ada deal-deal politik yang menguntungkan bagi donatur ketika terpilih, yang rugi adalah rakyat kecil. Masihkah kita memilih pemimpin demikian? Sangat disayangkan karena sebagian saudara kita hanya memandang selembar uang merah bukan kepentingan daerah, mereka belum memiliki kesadaran sehingga harga dirinya dipertaruhkan dan mau merendahkan dirinya sebagai manusia yang bermartabat.

Sebagai pemilih pandai-pandailah membaca situasi dan karakter calon pemimpin dan jika perlu telusuri rekam jejaknya. Calon pemimpin banyak yang seperti bunglon, mereka berusaha mengambil hati rakyat dengan segala cara, karakter asli di sembunyikan untuk mengelabui para pemilih. Lihatlah bagaimana kelakuan para anggota dewan pada pemilihnya setelah terpilih, bagaimana pula dengan para kepala daerah yang terpilih setelah menduduki jabatan atau para pejabat negara. Hanya pada saat membutuhkan dukungan pemilih mereka tampak peduli dan simpati serta tenggang rasa dengan pemilihnya, selebihnya mereka takkan tersentuh.

Cukupkanlah pengalaman masa lalu sebagai pelajaran, jadikanlah momen pilkada serentak ini sebagai langkah menuju masa depan yang lebih baik buat kita dan anak cucu kita. Ingatlah, perbuatan kita akan menjadi gambaran yang dirasakan oleh anak cucu kita, semakin baik maka semakin baik pula kehidupan mereka kelak sebaliknya kita berperan meredupkan senyum mereka dengan warisan keburukan dan kehancuran. Wassalam.

Artikel keren lainnya:

Kalau bisa, kumpul emas sebanyak-banyaknya. Ini alasannya!

Ekonomi Indonesia semakin mengkhawatirkan, nilai tukar rupiah hampir menembus angka Rp. 15.000,-. PHK terjadi dimana-mana, harga melambung tinggi, praktis pergerakan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan. Hal ini mengakibatkan cadangan devisa akan terkuras habis.

Untuk menjaga kelangsungan pemerintahan, pemerintah terus menambah jumlah utang luar negeri dengan jaminan beberapa BUMN. Artinya ketika utang jatuh tempo dan negara tidak mampu membayarnya maka secara otomatis jaminan menjadi milik kreditur. Membayar utang dalam keadaan ekonomi bergerak positif tidak menjadi masalah, namun membayar utang dalam keadaan ekonomi bergerak negatif sangat berbahaya, resiko tidak terbayar sangat tinggi. Dengan demikian apabila memperhatikan kondisi ekonomi saat ini, beberapa BUMN yang dijadikan jaminan bisa dikatakan sudah bukan lagi milik kita tetapi milik kreditur.

Kalau pemerintah Indonesia tidak melakukan pembatasan utang luar negeri, bisa jadi Indonesia akan mengalami nasib yang sama dengan Yunani, negara kaya bangkrut oleh utang yang besar yang jatuh tempo pada waktu bersamaan.

Maka sebagai negara bangkrut, mata uang tidak bisa dijadikan sebagai alat tukar lagi, yang bisa dijadikan alat tukar hanyalah emas, perak dan tembaga. Pertanyaannya sudahkah kita memiliki cadangan emas untuk berjaga-jaga ketika negara tercinta ini bangkrut?

Artikel keren lainnya:

The Big Power Hidden

Ekonomi Indonesia mengalami degradasi kepercayaan, hal ini mulai mengalami keterpurukan setelah pidato Presiden Joko Widodo pada Konferensi Asia Afrika di Bandung beberapa waktu lalu. Presiden sempat menyinggung tentang beberapa badan keuangan dunia seperti IMF, ADB, dan World Bank.

Pada KAA tersebut, politik bebas aktif yang selama ini menjadi pedoman Indonesia dengan dunia internasional tercedrai oleh kemesraan hubungan Presiden Joko Widodo dengan pemimpin negara China. Apalagi kemudian Indonesia menjadi salah satu dari beberapa negara yang membentuk badan kuangan dunia bersama China sebagai donatur terbesarnya.

Tentunya secara perhitungan ekonomis, ini menjadi tantangan bahkan persoalan bagi kekuatan tertentu yang merasa terancam. Kekuatan ini saya sebut sebagai "the big power hidden", kekuatan yang bergerak secara senyap namun mematikan, kekuatan yang bertujuan menciptakan kegagalan dengan harapan terjadi perubahan kekuasaan akibat ketidakpercayaan masyarakat. Yang mereka lakukan sangatlah sederhana yakni dengan memecah belah kekuasaan, politik, hukum dan ekonomi serta agama.

Untuk melawan the big power hidden ini dibutuhkan peran media, namun sayang kekuatan ini bergerak lebih dulu, terencana, terstruktur dan sistematis sehingga apapun yang dilakukan tetap dalam skenario mereka. Harapan terakhir adalah semangat persatuan dan kesatuan, semangat ini dilandasi oleh jiwa nasionalisme yang religius, ternyata sulit untuk membangkitkan kembali jiwa nasionalisme oleh karena gaya hidup dan pemikiran liberal sudah mengakar disemua lapisan masyarakat.

Kekuasaan, ekonomi, hukum, politik, agama dan bidang-bidang lainnya sudah dalam genggaman the big power hidden. Apalagi yang diharapkan? NKRI diuji kedewasaannya, demokrasi dipertaruhkan apakah masih berpihak kepada rakyat kecil?

Indonesia harus segera kembali pada Pancasila dan UUD 1945 secara utuh. Ke keadaan dimana belum terjadi amandemen terhadap UUD 1945. Karena amandemen tidak dilandasi oleh nilai-nilai luhur bangsa ini, amandemen sarat dengan kepentingan kelompok termasuk kepentingan dari the big power hidden.

Pertanyaannya sekarang adalah beranikah Indonesia kembali membuat sejarah dengan mengeluarkan dekrit presiden seperti yang dilakukan oleh Presiden Soekarno dulu? Atau minimal berupa perppu yang ditujukan untuk mengembalikan status Indonesia sebagai macan asia? Mendorong kembali politik bebas aktif sehingga masing-masing pihak merasa tidak terganggu kepentingannya untuk selanjutnya mengikat mereka dibawah kontrol kekuasaan pemerintah?

Jangan sampai kekuatan rakyat mendahului langkah pemerintah, apabila ini terjadi maka gejolak sosial tidak dapat dihindari, Indonesia akan semakin terpuruk, Indonesia akan mengalami disintegrasi bangsa. Tanda-tandanya sudah mulai nampak, beberapa daerah sudah mulai menunjukkan ketidaksetiaannya pada pemerintah dan pemerintah pusat seperti tidak memiliki kuasa terhadap kelompok-kelompok tertentu bahkan individu tertentu

Semakin menggurita jelang pilkada

Menghadapi pilkada serentak, para calon kada butuh dana yang besar untuk menggerakkan mesin politik. Keterbatasan yang dimiliki oleh calon kada dimanfaatkan oleh the big power hidden sebagai pintu masuk. Sehingga banyak calon kada menggadaikan daerahnya demi kekuasaan.

Indikasinya tampak pada tahapan proses politik, ada beberapa calon kada seakan memiliki harta karun yang datang tiba-tiba, sumber dana tidak jelas tetapi dapat membiayai mesin politiknya, nilainya melebihi kenormalan kemampuan seorang yang hanya mengandalkan tabungan selama bekerja. Bayangkan bukan pengusaha besar, tetapi mampu menyuplai tim suksesnya bahkan berbagi dengan masyarakat dalam jumlah total yang besar. Darimanakah sumber dananya?

Patut diduga bahwa the big power hidden berada dibalik semua ini. Mereka ingin menguasai Indonesia melalui tangan kekuasaan dari pusat hingga daerah.

The big power hidden telah menjadi monster yang menyeramkan bagi Indonesia, tidak cukup hanya kewaspadaan, butuh aksi menyeluruh untuk menghindarkan Indonesia dari cengkeraman the big power hidden. Kedaulatan wajib dikembalikan ke tangan rakyat, semua kebijakan harus berorientasi pada kepentingan rakyat, lembaga legislatif harus lebih aktif melakukan fungsi pengawasannya.

Masalahnya sekarang adalah siapa dan kelompok manakah yang bebas dari pengaruh the big power hidden?

Artikel keren lainnya:

Yang tidak bisa dihindari oleh semua orang

Hilangnya rasa kekeluargaan, pudarnya semangat tolong menolong dan tingginya kesibukan serta rendahnya nilai-nilai kemanusiaan membuat sebagian besar orang dan mungkin termasuk kita lebih mendahulukan kepentingan pribadi dan ego pribadi dari hal-hal lainnya.

Inilah yang membawa kita menjadi manusia individual, selalu merasa tidak membutuhkan bantuan dari orang lain, selalu menganggap bahwa orang lain sebagai beban sehingga untuk menghindarinya maka semua aktivitas dinilai dengan uang.

Namun kita juga harus sadar dan akui bahwa ada hal-hal yang tidak dapat dinilai dengan tumpukan uang, atau jasanya tidak dapat digantikan dengan materi apapun juga. Ini menunjukkan agar kita sadar bahwasanya kita adalah makhluk sosial, makhluk yang tidak dapat dipisahkan dengan manusia lainnya, makhluk yang saling membutuhkan.

Tentunya yang saya maksudkan adalah sesuatu yang menghasilkan budi misalnya membantu seseorang yang sedang kedukaan, tertimpa kesulitan atau sekedar berbagi perhatian dan nasehat. Hanya dengan berbalas budi untuk membayarnya, perbuatan berbudi inilah yang membuat siapapun tidak mampu menghindarinya, segala macam alasan tidak bisa dengan serta merta dimentahkan dengan alibi apapun. Baik kesibukan maupun ego pribadi luluh lantah takkala berhadapan dengan ini.

Banyak orang meraih kesuksesan dengan memanfaatkan celah atau kelemahan ini, kelemahan yang bersifat baik tetapi sekaligus sebagai ikatan emosional antara manusia satu dengan manusia lainnya. Sehingga ada pendapat atau saran bahwa untuk meraih kesuksesan tergantung seberapa besar kita membantu orang lain. Dalam ajaran agama dikenal dengan sedekah, ilmu sosial mengenalnya dengan derma sedangkan dalam dunia politik disebut kontrak politik serta dalam dunia hukum kita kenal dengan psikologi hukum.

Kuncinya adalah berbuat baik sebanyak-banyaknya, karena kemauan dan keinginan, ego pribadi, logika berpikir, ambisi dan lain sebagainya dapat berubah oleh adanya perbuatan baik. Menanam kebaikan merupakan tindakan memperbanyak budi baik kepada orang lain dan itu bisa menjadi alat ampuh untuk mencapai tujuan. Contohnya sudah banyak, tinggal menunggu kapan kita mulai mengikuti jejak mereka.

Artikel keren lainnya:

Kenali tanda-tanda shopaholic. Perempuan muda korbannya!

Tingginya gaya hidup saat ini membuat orang  memiliki kelainan shopaholic. Shopaholic banyak terjadi pada perempuan khususnya perempuan muda. Apakah anda termasuk shopaholic? Kenalilah gejalahnya.

Shopaholic berasal dari kata shop dan aholic. Shop artinya belanja, sedangkan aholic artinya suatu ketergantungan yang disadari atau tidak. Sehingga menurut Oxford Expans, shopaholic adalah seseorang yang tidak mampu menahan keinginannya untuk berbelanja sehingga menghabiskan banyak waktu dan uang meskipun barang-barang yang dibelinya tidak selalu ia butuhkan.

Pujo Susilowati, S. Psi (2008), seseorang dapat dikatakan mengalami shopaholic jika menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut:

1. Suka menghabiskan waktu untuk membeli barang yang tidak dimiliki meskipun barang tersebut tidak selalu berguna bagi dirinya

2. Merasa puas pada saat dirinya dapat membeli barang apa saja yang diinginkannya, namun setelah selesai berbelanja maka dirinya merasa bersalah dan tertekan dengan apa yang telah dilakukannya.

3. Pada saat merasa stress, maka akan selalu berbelanja untuk meredakan stressnya tersebut.

4. Memiliki banyak barang-barang seperti baju, sepatu sampai dengan barang-barang elektronik dan lain sebagainya yang tidak terhitung jumlahnya namun tidak pernah digunakan.

5. Selalu tidak mampu mengontrol diri ketika berbelanja dan merasa terganggu dengan kebiasaan belanja yang dilakukannya.

Cara belanja bagi kelainan shopaholic dilakukan melalui online dan offline. Online diperoleh dari website atau situs-situs belanja online sedangkan secara offline langsung ketempat perbelanjaan seperti  mall, plaza, dan toko-toko yang menjual barang-barang model tertentu dengan harga mahal.

Artikel keren lainnya:

Agar pemberian motivasi efektif dan berhasil

Maksud pemberian motivasi adalah agar terjadi perubahan dari orang-orang yang diberi motivasi. Pemberian motivasi tidak selamanya berhasil bahkan dapat dikatakan gagal. Bagaimanakah cara pemberian motivasi sehingga efektif?

Menurut  Armstrong(1988:60), menyatakan bahwa pemberian motivasi dapat efektif apabila :

1. Memahami proses motivasi, model kebutuhan, sasaran tindakan dan pengaruh pengalaman dan harapan

2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi, pola kebutuhan yang  mendorong ke arah sasaran dan keadaan dimana kebutuhan tersebut terpenuhi atau tidak terpenuhi.

3. Mengetahui bahwa motivasi tidak dapat dicapai hanya dengan menciptakan perasaan puas, karena banyak perasaan puas dapat menimbulkan perasaan puas diri dan kelambanan.

4. Memahami bahwa disamping semua faktor di atas ada hubungan yang kompleks antara motivasi dan prestasi kerja.

Artikel keren lainnya:

Rupiah terpuruk, konsep ekonomi tidak jelas

Indonesia terguncang, rupiah terus terpuruk, tidak ada tanda-tanda penyelamatan. Resufle kabinet tidak berpengaruh, apakah pemerintah tidak gelisah melihat rupiah anjlok?

Pada waktu pemerintahan SBY, ketika rupiah mengalami guncangan, pemerintah langsung bergerak cepat. Pemerintah membentuk tim ekonomi untuk menyiapkan paket  penyelamatan sehingga rupiah selalu bergerak stabil. Tidak ada pelimpahan kesalahan, tidak juga memandang kondisi global sebagai faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah.

Kerja keras pemerintahan SBY menciptakan kepercayaan publik meningkat, investasi aman karena pemerintah menjaga pergerakan nilai tukar rupiah. Walaupun tekanan politik tidak pernah berhenti terutama dari parpol yang mengatasnamakan "wong cilik" yakni PDIP dengan buku putihnya. Namun kebijakan pemerintahan SBY mampu membawa Indonesia merangkak naik sebagai kekuatan ekonomi Asia.

Hasil yang dicapai selama pemerintahan SBY memicu semua orang untuk tampil menjadi penguasa di negeri ini. Ternyata untuk menjadi pemimpin harus melalu proses pembelajaran, tidak dapat diselesaikan dengan hanya kata-kata, tetapi membutuhkan kemampuan berupa ilmu pengetahuan. Maka kita pun mengharapkan sosok pemimpin seperti seorang SBY, memiliki jiwa kenegarawan, tenang, trampil, berilmu, dan bersahaja. Pemimpin juga harus memahami harapan rakyatnya, pemaaf, dan segala kritikan dijadikan sebagai candu untuk berubah dan berbuat serta bekerja keras, bukan menanggapinya dengan emosional semata.

Yang pasti rupiah terus terpuruk, pelaku ekonomi dilaporkan menyimpan dan mempertahankan valasnya, dan akhirnya pemerintah hanya bekerja sendiri. Upaya-upaya penyelamatan juga tidak jelas sementara pelaku pasar mengharapkan kepastian dalam setiap paket kebijakan ekonomi yang ditempuh oleh pemerintah. Jika rupiah terus melemah maka bukan tidak mungkin harga-harga kebutuhan pokok kembali naik, daya beli menurun, pemerintah mencari sumber pendapatan dan yang paling dimungkinkan adalah melalui kenaikan harga BBM dan menghilangkan semua subsidi untuk menutupi pengeluaran dan belanja operasional pemerintah.

Artikel keren lainnya: