Andaikan perusahaan daerah berjalan sesuai harapan, maka
dapat dikatakan bahwa perusahaan lainnya tidak akan mampu bersaing dengan
perusahaan daerah. Pada umumnya semangat dibentuknya perusahaan daerah adalah
sebagai solusi atas permasalahan kebutuhan yang di haradapi oleh masyarakat di
daerah tersebut misalnya PDAM. Namun pada kenyataannya, perusahaan daerah hanya
sebagai lambang dan tambang bocornya keuangan daerah.
Berikut beberapa alasan yang menjadi faktor utama sehingga
perusahaan daerah tidak mampu bersaing dengan perusahaan lainnya bahkan untuk
kelangsungan hidupnya, perusahaan daerah hanya berlindung dibawah ketiak
pemerintah daerah.
1. Manajemen
Manajemen perusahaan daerah pada umumnya amburadul, mulai
dari pelaporan sampai dengan monev tidak jelas. Masing-masing bidang kerja
tidak mengikuti mekanisme organisasi sehingga seringkali saling melempar
tanggung jawab.
2. Jabatan pimpinan
Pimpinan perusahaan daerah dipengaruhi oleh politik,
pimpinan kebanyakan lahir dari proses politik bukan dari karir atau keahlian. Keadaan
ini berpengaruh pada kinerja organisasi, organisasi perusahaan daerah lebih
mengarah pada organisasi sarang nyamuk.
3. Pelayanan
Mungkin karena digaransi oleh pemerintah daerah sehingga
perusahaan daerah kurang memperhatikan pelayanan. Inilah yang membuat
perusahaan daerah selalu disebut “perusahaan pengaduan tanpa solusi”, artinya
apapun pengaduan anda, hanya sebagai catatan para pegawai penerima pengaduan. Jadi
pelanggan perusahaan daerah wajib diam, apapun bentuk keluhannya.
4. Pegawai
Karena tidak melalui pelatihan dan tidak mendapatkan
pengarahan serta pembinaan, kebanyakan karyawan atau pegawai pada perusahaan
daerah bersikap “semau gue” terhadap pelanggan, bahkan ada yang tampak “congkak”.
5. Tidak memiliki target/rencana kerja
Setiap perusahaan selalu memiliki target pencapaian, namun
sangat berbeda dengan perusahaan daerah. Perusahaan daerah tidak memiliki
target, maka jangan heran kalau setiap tahun perusahaan daerah selalu mengemis
kepada pemerintah daerah terutama untuk biaya pemeliharaan aset. Sejak otonomi
daerah, perusahaan daerah menjadi lahan untuk mengisi kas pribadi, hal ini
dapat dibuktikan dengan tidak adanya sumbangan perusahaan daerah terhadap kas
daerah. Padahal keuntungan yang diraih cukup fantastik karena tidak adanya
pesaing akibat dari sistem monopoli.
Kalau perusahaan daerah memiliki manajemen yang sehat dan
sistem pelaporan dan monev yang jelas maka perusahaan daerah dalam waktu
tertentu dapat menjadi perusahaan besar yang bisa menopang APBD daerah. Hanya
perusahaan daerah yang jelas pelanggannya, jelas penghasilannya dan jelas tanpa
pesaing. Semua item untuk maju telah dimiliki oleh perusahaan daerah.
Belum ada tanggapan untuk "5 Alasan mengapa perusahaan daerah tidak go public"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung