Dimata Tuhan, manusia mulia karena derajatnya. Derajat manusia dinilai berdasarkan tingkat keimanannya kepada Tuhan. Status sosial, kekayaan, kemiskinan, pangkat dan jabatan bukanlah ukuran derajat seseorang. Namun seiring tingginya logika seseorang yang salah memahami falsafah hidup, terjadilah pergeseran makna kemuliaan. Kini kemuliaan hanya dipandang berdasarkan status sosial.
Pada waktu lampau, penghargaan hanya diberikan kepada seseorang yang memiliki tingkat keimanan yang tinggi, sebaliknya beberapa poin berikut dapat memposisikan kita dihargai apabila:
1. Memiliki harta / kekayaan
Memiliki harta benda atau kekayaan menjadi syarat mutlak untuk dihargai. Kita ingin menjadi pemimpin maka kita harus kaya, otak bukan ukuran, ilmu pengetahuan bukan jaminan. Kekayaan berupa materi akan membawa pemiliknya menempati kedudukan tertinggi secara sosial. Era demokrasi, pemimpin hanya lahir dari mereka yang bergelimangan harta. Jadi jangan coba-cona miskin apabila ingin menjadi pemimpin, jangan juga memberi harapan dan pepesan kosong pada putra-putri kita apabila kita miskin.
2. Suka berbohong
Kejujuran dapat menempatkan kita pada tempat yang hina, ingatlah bahwa kita dikelilingi oleh orang-orang yang sedang berusaha agar bertahan hidup. Prinsip hidup adalah apabila ekonomi bernilai positif maka hidup menjadi mudah, apabila ekonomi bernilai negatif maka hidup menjadi sulit. Ketika ekonomi mengalami perlambatan seperti sekarang, untuk bertahan hidup saja sangat susah. Sehingga manusia dipaksa dan wajib berusaha bertahan hidup, kalau dengan cara yang baik tidak bisa maka cara yang tidak baikpun menjadi pilihan. Pilihan yang paling mudahadalah berbohong, menghamburkan janji palsu. Mengapa begitu mudah berbohong? Karena kita telah membenarkan kepalsuan, sementara kebenaran menjadi musuh kita.
3. Gaya hidup
Gaya hidup sederhana telah kuno, gaya hidup sekarang adalah gaya hidup modern. Kita hanya dipandang berdasarkan penampilan luar, tanpa kita sadaripun kita juga melakukan hal yang sama. Gaya hidup modern mampu mengaburkan kejujuran pada diri sendiri, membuat nilai-nilai kehidupan menjadi punah dengan sendirinya. Gaya hidup mampu mempengaruhi dan meningkatkan kepercayaan seseorang sampai 40 persen.
Sebenarnya masih banyak point-point yang dapat meningkatkan rasa penghargaan pada era sekarang. Salah satunya adalah pendidikan, pendidikan dapat pula membawa seseorang dihargai, semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin besar pula bentuk penghargaan yang di terimanya. Namun karena banyak fakta sosial yang bertolak belakang misalnya ada anggota DPRD yang lebih dihargai walau berijasah paket dibandingkan dengan para sarjana bahkan master sekalipun. Ada juga yang memiliki keahlian tertentu yang diperoleh melalui pengalaman lebih dihargai dibandingkan dengan para sarjana tehnik sehingga pendidikan menjadi pengecualian.
Berdasarkan argumentasi di atas, dapatlah di simpulkan bahwa telah terjadi pergeseran paradigma masyarakat dalam memandang dan menghargai seseorang.
Belum ada tanggapan untuk "Inilah alasan mengapa kita tidak dihargai"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung