Ada seorang janda di kampung saya, (foto disamping bukan foto sebenarnya) dia kini menjadi inspirasi bagi kaluarga-keluarga di kampung karena mampu menyekolahkan anaknya sampai di tingkat sarjana, bahkan semua anaknya yang 12 orang kini sudah menjadi PNS. Beliau mulai menjanda sejak anak pertamanya menginjak kuliah, sedangkan anak terakhir atau anak bungsunya baru berumur 2 tahun. Penghasilannya tidak menentu karena hanya mengharapkan hasil kebun ubi kayu dan hasil dari membantu orang lain yang ingin membersihkan kebunnya yang dibayar hanya Rp 12 ribu perhari.
Saya mencoba ingin mengetahui rahasia yang membuat beliau mampu membiayai anak-anaknya sampai dengan mereka mendapatkan pekerjaannya. Banyak yang diceritakan oleh beliau namun pada kesempatan ini saya mencoba merangkumnya. Berikut beberapa rangkuman hasil pembicaraan saya dengan beliau:
1. Niat baik, setiap kali bekerja harus dibarengi dengan niat baik, penuh dengan keihlasan sehingga berkah yang di terima menjadi ridho karena Tuhan Yang Maha Esa, dalam melaksanakan kegiatan atau pekerjaan jangan karena keterpaksaan, memang sangat sulit apabila membandingkan antara volume pekerjaan dengan upah yang diterima tetapi kalau kita bekerja dengan niat baik, pasti hasilnya akan sesuai dengan yang diharapkan.
2. Jauhkan diri kita dari perasaan sakit hati, dengki dan iri karena sifat ini hanya akan menghambat tujuan yang ingin kita capai. Olehnya itu, dalam bekerja jangan terlalu berharap pada berapa upah yang diterima tetapi lakukanlah dengan sukarela dan sungguh-sungguh penuh cinta sehingga hasilnya akan maksimal walaupun nilai upah yang diterima tidak sesuai yang diharapkan.
3. Buatlah setiap orang tersenyum atas keberadaan kita, membantu orang lain harus maksimal supaya yang dibantu puas dengan hasil kerja kita. Jangan pernah menyakiti hati orang lain, baik dalam bentuk fisik maupun non fisik seperti kata-kata, tingkah laku dan sebagainya. Intinya jaga selalu sikap dan prilaku kita sehingga yang ada dihati orang lain adalah perasaan iba dan doa untuk keberhasilan dan kesuksesan kita mencapai tujuan yang dicita-citakan.
4. Jagalah makanan. Jangan mengkonsumsi makanan yang sumbernya tidak jelas atau bukan hasil jerih payah kita, jangan memakan hak orang lain apalagi hasil korupsi, penipuan atau pencurian. Jangan pula membeli makanan yang sumbernya tidak jelas, makanya beliau (janda ini) hanya memberi makan pada anak-anaknya dari hasil kebunnya sendiri. Sedikit saja makanan yang dimakan adalah hasil dari yang haram dapat menghambat masuknya ilmu dan tertutupnya pintu rejeki.
5. Jika ada yang minta bantuan atau pertolongan dari kita maka segeralah untuk membantunya sesuai kemampuan dan kesanggupan kita, jangan pernah mempersulit atau menghalangi keinginan dan tujuan orang lain.
6. Jagalah setiap ucapan dan perkataan, ciptakan selalu keseimbangan antara perbuatan dan perkataan karena segala bentuk ucapan dan perkataan adalah doa yang paling diterima oleh Tuhan, nilainya kira-kira sama dengan doa orang yang teraniaya.
7. Jangan pernah membandingkan prestasi anak kita dengan anak orang lain tetapi tunjukkanlah sikap yang benar-benar anda sangat percaya pada kemampuan anak anda, jangan mengharapkan lebih kepada anak anda agar mereka tidak terbebani oleh harapan anda, hal ini sangat penting agar muncul kepercayaan diri mereka bahwa mereka sangat berharga dimata anda, dengan begitu mereka akan berusaha menunjukkan usaha dan upaya yang terbaik kepada anda.
8. Jangan pernah anda menunjukkan rasa lelah, letih bahkan perasaan sedih di depan anak anda. Tunjukkan ketegaran anda tetapi jangan pula anda mengungkapkannya kepada mereka, biarkan mereka sendiri yang menerjemahkan dan memahaminya sendiri. Cara ini merupakan sebuah pelajaran budi pekerti yang paling tepat karena kesadaran muncul karena dorongan dari pribadi mereka sendiri bukan karena dorongan dari luar.
9. Sebelum memutuskan sesuatu, terlebih dahulu untuk meminta pendapat mereka, pendapat yang terbaik yang disepakati oleh semua anak anda dan berdasarkan pandangan anda yang dijalankan dan dipertanggung jawabkan secara penuh, tunjukkan keseriusan anda menjalankan setiap kesepakan hasil musyawarah bersama.
10. Segala usaha dan upaya tergantung ijin dari Yang Maha Kuasa maka jangan lupa untuk selalu berdoa. Permohonan jangan setengah-setengah kalau perlu setinggi gunung, kalaupun tidak semuanya terpenuhi tetapi paling tidak sebagian akan terpenuhi, menurutnya sebagian saja terpenuhi nilainya sudah sangat memuaskan. Dan jangan pula lupa untuk selalu bersyukur atas nikmat yang diperoleh, serta walaupun ekonomi anda sulit, usahakan untuk selalu bersedekah.
Sebenarnya masih banyak informasi dan pelajaran berharga yang saya dapatkan, namun dari sekian banyak itu, hanya sepuluh poin di atas yang paling saya garis bawahi.
Janda tua tersebut telah menjadi pembanding bagi masyarakat di kampung ku, keadaanya yang serba tidak berkecukupan tetapi mampu membentuk dan melahirkan sarjana yang sudah mendapatkan pekerjaan tetap pula telah menjadi cambuk bagi yang lain terutama bagi PNS dan masyarakat yang memiliki pekerjaan tetap untuk tidak mau kalah dengannya, mereka umumnya merasa malu kalau anak mereka tidak dapat melanjutkan pendidikannya karena alasan ekonomi. Semoga bermanfaat!
Belum ada tanggapan untuk "Janda Tua Miskin Mampu Men-sarjanakan 12 orang anaknya. Inilah nasehatnya"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung