Beranda · Pendidikan · Politik · Pemerintahan · Kesehatan · Ekonomi · Life · Manajemen · Umum

Karena cintanya di tolak keluarga, akhirnya dia menjadi jutawan karena melakukan ini. Keluarga pacar pun menyesal!

Nasib seseorang memang tidak ada yang tahu, misalnya saja Subhan. Maaf karena ini kami angkat dari kehidupan Subhan yang sebenarnya sehingga kami harus mengikuti kemauan beliau dalam menulis cerita ini diantaranya adalah merahasiakan tempatnya.  

Sebelum kehidupannya berubah, Subhan sehari-hari menghabiskan waktunya di salah satu pulau kecil, pulau tersebut merupakan salah satu destinasi wisata di daerahnya. Di pulau ini, berdiri beberapa resort atau villa milik turis mancanegara dan kaum tajir di daerahnya. Keunggulan pulau ini adalah selain memiliki pantai dengan pasir putih yang mengelilingi pulau, lautnya memiliki terumbu karang yang terjaga kelestariannya, sampai hari ini terumbu karangnya masih asli. Keindahan lainnya adalah warna lautnya, laut disekitar pulau ini terdiri atas tiga warna yakni biru, hijau dan merah.

Di pulau ini, Subhan bekerja dengan sukarela membersihkan sampah yang berserahkan di pantai dan sampah plastik yang di laut. Dia melakukannya tanpa terpaksa, tanpa mengharapkan imbalan, tanpa ingin dipuji tetapi dia melakukannya semata-mata karena kecintaannya pada alam karena dia merasa bahwa peristiwa pahit yang pernah dialaminya adalah bagian dari kurangnya rasa syukur terhadap nikmat Tuhan yang diberikan padanya. Mungkin kita bertanya-tanya bagaimana dengan kehidupannya? 

Subhan pernah menjalin hubungan dengan seorang gadis dikampungnya, gadis tersebut dipacarinya sejak SMP. Rencananya setelah sang pacar menyelesaikan pandidikan SMA nya, Subhan akan melamarnya. Namun karena melihat kondisi Subhan yang tidak sekolah, dari keluarga kurang mampu, membuat keluarga sang pacar tidak merestui hubungan mereka. Segala cara dilakukan agar hubungan mereka putus. Mulai dari menyekolahkan pacarnya jauh dari kampung halamannya, menyita HP sang pacar dan lain sebagainya. Bahkan kembali mengungkit strata keluarga, dimana keluarga Subhan dianggap dari strata yang hina sementara sang pacar dari keluarga dengan strata bangsawan.

Hubungan mereka sebenarnya tetap bertahan walaupun mendapatkan rintangan bertubi-tubi dari keluarga sang pacar. Hingga akhirnya kejadian memilukan terjadi, gadis yang dipacarinya sejak SMP dipaksa menikah oleh keluarganya. Kemudian mereka pindah ke daerah lain atas saran dari keluarganya. Peristiwa ini rupanya membuat Subhan kehilangan harapan hidupnya, pada akhirnya dia memutuskan untuk melakukan sesuatu yang orang lain tidak mungkin dilakukannya. Dia memutuskan untuk menghambakan dirinya pada ciptaan Tuhan yakni alam, maka mulai saat itulah dia bekerja membersihkan pantai dan laut di salah satu pulau wisata tersebut, dengan harapan suatu saat dia bisa melihat kembali sang pacar ketika mereka ingin berwisata di pulau tersebut.

Tuhan memang maha tahu apa yang direncanakannya pada hambanya, Subhan sangat dikenal di pulau tersebut, setiap hari dia mendapatkan makanan dari para turis atau orang-orang tajir yang memiliki resort atau villa di tempat tersebut. Bahkan Subhan pula, dihadiahi sebuah speed boad untuk menunjang pekerjaannya. Sampai suatu ketika, karena ketekunan dan kerajinannya, karena kesukarelaannya selama menjalani aktivitasnya, seorang turis memberi dia sebuah amplop.

Amplop tersebut sangat tipis, sehingga oleh Subhan dianggapnya sebagai surat biasa. Namun raut muka Subhan berubah ketika tiba dirumahnya. Subhan kaget bukan main saat membuka amplop tersebut, ternyata isinya adalah selembar cek, nilainya tidak main-main yakni Rp. 250 juta rupiah. Subhan teringat dengan pesan turis tersebut “Subhan, baca baik-baik isi amplop ini, kalau sudah paham tolong gunakan dengan sebaik-baiknya, karena ini adalah untuk kamu”.

Woow…artinya 250 juta itu untuk saya?” kata Subhan dalam hati.

Ternyata, bukan hanya turis tersebut yang memberi hadiah kepada Subhan, tetapi hampir semua para pemiliki resort dan villa dipulau tersebut ikut melakukannya. 

Sungguh rahasia Tuhan tidak ada yang tahu. Subhan yang sebenarnya tidak berpendidikan, dari keluarga sederhana, dan seorang yang tidak memiliki masa depan kini menjadi jutawan. Semua orang yang pada awalnya mencibir beliau kini menaruh hormat padanya termasuk keluarga sang pacar yang tidak merestui hubungan mereka.

Artikel keren lainnya:

Resufle kabinet lagi, 2 tujuan resufle kabinet yang saya pahami

Saya masih ingat bagaimana guru SD dulu selalu menyuruh kami untuk menghafal nama-nama menteri, bagaimana dengan sekarang? Sepertinya anak SD kesulitan menghafal nama-nama menteri, apalagi pemerintahan sekarang yang doyan ganti-ganti menteri.

Entah sudah berapa kali pergantian kabinet, yang jelasnya pergantian kabinet biasanya dimaksudkan untuk 2 hal:

  1. Resufle kabinet dimaksudkan untuk melakukan penyegaran kinerja kabinet yang dianggap lemah. Selain itu, kabinet yang dinilai sudah jenuh karena padatnya pekerjaan meembutuhkan suntikan tenaga baru dan pemikiran baru. Suatu pemerintahan dalam rentang periode tertentu dalam kerjanya selalu mengacu pada visi dan misi presiden, sehingga dibutuhkan pembantu-pembantu presiden yang memahami konteks dari visi misi tersebut.
  2. Di era demokrasi yang menganut sistem pemilihan presiden secara langsung, dibarengi dengan kompromi politik, masing-masing kelompok memiliki target yang harus dicapai, target tersebut diwujudkan melalui komunikasi politik yang outputnya antara lain pembagian jatah menteri, proyek dan lain sebagainya.


Fenomena saat ini dimana kembali digulirnya isu resufle kabinet dapat dicurigai sebagai bagian dari poin 2 di atas, apalagi pemilihan presiden tidak lama lagi, sehingga kesepakatan awal mesti direalisasikan.

Artikel keren lainnya:

Generasi asam

Sejatinya setiap manusia memiliki identitas, kepribadian yang berbeda secara karakter, sikap dan perilaku yang berbeda pula. Namun dalam perkembangannya, kehidupan menuntut kita untuk melakukan hal yang sama, bahkan diluar kebiasaan, norma dan adab yang berlaku dalam struktur masyatakat sosial.

Perubahan budaya masyarakat mendorong kita melakukan penyesuaian terhadap pola hidup yang sebenarnya bertentangan dengan struktur budaya kita. Hal ini melahirkan budaya baru, sebuah budaya yang mampu merubah sendi-sendi kehidupan, yang bisa mempengaruhi cipta, rasa dan karsa manusia. Budaya yang memisahkan kearifan lokal dengan kepribadian bangsa. Budaya inilah yang dimaksud dengan budaya asam.

Gaya hidup modern menyajikan unsur erotisme yang tinggi, tanpa ada filter ketat akan berdampak pada ketimpangan perilaku sosial, minimal terjadi perselingkuhan budaya. Nilai-nilai yang seharusnya di tumbuhkembangkan melalui proses pelestarian dan pembiasaan sirna oleh pemenuhan kebutuhan hartaisme, sehingga lambat laun merubah pola pikir masyarakat yang pada akhirnya timbul kebiasaan baru di masyarakat.

Budaya baru yang lahir ditengah masyarakat modern, cukup mendapat respon positif bahkan terkesan menggulung budaya tradisional. Sikap dan prilaku masyarakat yang lebih terbuka terhadap adanya gaya hidup baru mendorong cepatnya daya terima masyarakat. Apalagi pola pikir masyarakat yang semakin liberal semakin memburamkan budaya leluhur yang telah menjadi kepribadian bangsa sejak dulu.

Apabila budaya asam terus berkembang tanpa dibarengi dengan kontrol maupun pengawasan melekat pada diri setiap manusia maka dapat dipastikan bahwa kedepan kita akan kehilangan karakter dan kepribadian bangsa. Upaya pemerintah melalui pendidikan karakter dan revolusi mental tidak akan memberi pengaruh terhadap berkembangnya budaya asam.

Sementara disisi lain, berbagai kebijakan jauh dari semangat kearifan lokal, tidak memperkuat sisi karakter dan nilai-nilai kepribadian bangsa. Kebijakan umumnya bernafaskan nilai-nilai liberal, terlalu kuat kepentingan kelompok tertentu terhadap jalannya pemerintahan, hal ini sangat berdampak pada program pembangunan. Program pembangunan tidak menjawab persoalan bangsa, bahkan cenderung menimbulkan konflik baru dalam kehidupan sosial, negara menjadi alat atau sarana demi melegalkan kepentingan tersebut sehingga dapat dipastikan bahwa setiap program tidak menyentuh persoalan dan kebutuhan bangsa yang paling mendasar.

Sebagai lakon utama dalam pembangunaan, generasi muda diharapkan mampu memainkan peran strategis, sektor-sektor yang menguasai hajat hidup orang banyak, sudah saatnya generasi muda yang mengelolanya. Namun demikian, dalam pengelolaannya harus selalu memperhatikan asas manfaatnya sehingga tidak justru menjadi alat bagi kepentingan kelompok tertentu. Generasi muda diharapkan jauh dari pengaruh budaya asam agar tidak menjadi generasi asam dimasa mendatang.

Artikel keren lainnya: