Beranda · Pendidikan · Politik · Pemerintahan · Kesehatan · Ekonomi · Life · Manajemen · Umum

Inilah Pelajaran yang harus dipahami Orang Tua agar tidak menyesal seumur hidup.

Tulisan ini sebenarnya terinspirasi oleh kejadian yang menimpa seorang anak, dimana akhir hidupnya membuat kedua orang tuanya menyesali perbuatannya. Ceritanya kira-kira seperti ini!

Ada seorang anak sebutlah namanya adalah Fulan, umurnya sekitar 8 tahun. Yang namanya anak-anak, kerjanya banyak bermain bersama teman-temannya sepulang dari sekolah. Yang namanya anak-anak juga, biasanya memiliki kebiasaan meminta uang belanja pada orang tua, ya iya lah masa mintanya sama orang lain?

Hampir setiap hari Fulan minta uang belanja, kata ibunya mintanya hanya pada saat mau ke sekolah, yang diminta hanya seribu rupiah. Pada awalnya, ibu dan bapaknya selalu memenuhi permintaannya namun ketika orang tua Fulan mulai membangun rumah, uang jajan Fulan mulai tidak diberikan.

Suatu hari.....

Fulan : “bu, ibu.... uangnya seribu bu..”
Ibu     : “minta uang terus, kamu kira uang itu gampang dicari? Lihat sana, kita masih mau bangun rumah, ibu masih mau beli semen dulu...”
Akhirnya Fulan ke sekolah tanpa uang jajan.

Keesokan harinya, Fulan kembali meminta uang pada Ibunya.
Fulan : “bu, ibu.... uangnya seribu bu..”
Ibu     : “masih mau beli semen.....”
Ayah  : ”sudah dikasih makan, minta uang lagi”
Akhirnya Fulan ke sekolah tanpa uang jajan lagi

Keesokan harinya juga seperti itu, Fulan tidak dapat uang jajan, jawaban ibu dan bapaknya hanya “masih beli semen”. Hal ini terus berlangsung sampai beberapa bulan. 

Mulailah Fulan mengalami perubahan sikap dan prilaku, pergaulannya mulai berkurang, dia seringkali menyendiri, prestasinya di sekolah menurun drastis. Dapat dikatakan Fulan sedang menghadapi masalah serius, mungkin karena dampak dari perasaannya yang tidak pernah mendapatkan uang jajan, sementara teman-temannya sering jajan atau pengaruh lain. Yang jelasnya Fulan mengalami perubahan, tidak ada lagi wajah ceria, dia menjadi pemurung, penyendiri, bahkan berprilaku tidak selayaknya anak seusianya.

Hingga suatu waktu, Fulan jatuh sakit, kedua orang tuanya panik sebab mata Fulan tinggal warna putihnya. Nafasnya mulai tersendat-sendat, dan benar saja ternyata Fulan sedang berjuang menanti akhir hidupnya. Sebelum Fulan menemui ajalnya, sempat Ibu dan Bapaknya melarikan Fulan ke rumah sakit. Tiba di Rumah Sakit, mungkin karena takut kehilangan anaknya, Ibu Fulan berkata penuh khawatir.

Ibu Fulan : “Nak, Kamu mau beli apa, nak ? Apa saja Ibu akan belikan, nak?”
Ayah Fulan: “Iya Nak, Ayah siap carikan”
Fulan  : “Bu, Ayah, maafkan Fulan”
Ibu Fulan : “katakanlah nak, kamu mau beli apa?”
Fulan  : “tidak usah repot-repot bu”
Ayah Fulan :” Nak, kita tidak merasa repot nak?”
Fulan : “Pa, Bu, makanan yang Fulan makan selama ini sudah lebih dari cukup”

Sebelum nafas terakhirnya, Fulan sempat bilang pada ibu dan bapaknya.

Fulan : “pak, ibu, simpan saja uangnya buat beli semen”.

Akhirnya, Fulan menghembuskan nafas terakhirnya.


Tiap rejeki yang diperoleh orang tua terdapat rejeki anak, maka berikanlah karena anak tidak akan pernah meminta melebihi rejekinya sendiri. Janganlah bertindak aniaya kepada anak sendiri, karena akan membuat kita bertindak aniaya pula kepada orang lain. Kemudian berlaku adillah kepada setiap orang termasuk anak sendiri karena boleh jadi kesempatan itu tertutup untuk selamanya. 

Artikel keren lainnya:

Download Daftar 3.143 Perda yang dibatalkan

Kemendagri telah mengumumkan sejumlah 3.143 perda yang dibatalkan, menurut Mendagri alasan pembatalan perda ini adalah karena adanya tumpang tindih dengan aturan diatasnya sehingga dianggap menghambat iklim investasi di daerah.

Dari 3.143 perda tersebut, Perda dari wilayah DKI Jakarta hanya 2 buah yakni perda tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil (Pergub No. 92 thn 2012) dan Perda tentang Pendaftaran Pendudukan dan Catatan Sipil (Perda No.2 thn 2011). Sedangkan yang Perda yang terbanyak yang dibatalkan adalah Jawa Barat sejumlah 133, Jawa Timur (136).

Pada umumnya, perda yang dibatalkan tentang Retribusi, Pajak, Pengelolaan Barang Milik Negara, Kependudukan dan lain sebagainya. 

Daftar Perda yang dibatalkan selengkapnya dapat anda download melalui alamat berikut!


Artikel keren lainnya:

Teknologi IT Mampu Memecahkan Masalah Dengan Cepat

Tidak banyak pemimpin yang memanfaatkan penggunaan teknologi IT, sebagian besar pemimpin justru masih setia dengan pola pikir lama yang mengandalkan kemampuan dan pengalaman diri dalam menganalisis suatu masalah untuk menemukan solusi atau langkah pemecahan masalah. Padahal pengintegrasian Teknologi IT terhadap proses pengambilan keputusan merupakan tindakan wajib pada abad ini.

Tidak dapat dipungkiri bahwa hari ini gerak maju pembangunan, karya, inovasi, pelayanan dan sebagainya telah berada diluar batas kemampuan manusia. Pergerakan yang serba cepat, tepat, efisien, kreatif dan akurat pada semua aspek kehidupan terjadi karena adanya sarana dan prasarana yang menunjang pergerakan tersebut, sarana dan prasarana dimaksud adalah teknologi tepat guna, sebuah sistem informasi yang berfungsi memudahkan dan meringankan kerja manusia, namun menghasilkan output yang berkualitas tinggi.

Kehadiran sistem informasi yang berbasis online dan beroperasi secara realtime akan memaksimalkan kerja manajemen organisasi, karena  akses terhadap pelayanan tidak terbatas pada waktu dan ruang. Hal ini akan sangat bermanfaat pada penyusunan rencana kerja dan pengambilan kebijakan atau keputusan bagi para pemimpin secara cepat, tepat dan efektif.

Manfaat utama penggunaan sistem informasi berbasis teknologi IT antara lain, efisien waktu dan biaya, kemudahan komunikasi, pengarsipan tertata rapi dan baik, jadwal mudah diatur, menghilangkan jarak, transparan dan akuntabel.

Perubahan paradigma sistem informasi, dari manual ke digital, dan dari formal, statis, dan normatif, menjadi layanan kolaboratif menjadi kunci keberhasilan sistem informasi berbasis IT. Kolaborasi digitalisasi dan humanisasi, kombinasi rasionalitas dan spiritualitas, dan memperhitungkan tingkat kebahagiaan pihak penerima layanan menjadi faktor utama peningkatan kualitas suatu organisasi sekaligus pemecahan suatu masalah.

Artikel keren lainnya:

“Rumah Bahasa” Sebagai Solusi Masyarakat Indonesia Jelang MEA

Penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan berimbas pada semua sektor, masyarakat Indonesia harus siap menghadapi MEA. Salah satunya adalah memperbaiki kemampuan penguasaan bahasa asing bagi tenaga kerja di berbagai sektor profesi. Kemampuan penguasaan bahasa asing inilah kelemahan utama yang dihadapi oleh Indonesia.

Hal ini sebenarnya sangat sederhana, namun bila tidak diperhatikan dengan baik maka justru yang sederhana ini akan menjadi rintangan atau hambatan bahkan ancaman serius bagi keberhasilan program pembangunan kedepan. Pemerintah pusat harus mencontoh apa yang dilakukan oleh pemerintah kota surabaya yang menyediakan “Rumah Bahasa” bagi semua warganya. Melalui rumah bahasa ini, warga Surabaya dapat belajar bahasa asing dengan gratis karena semua biaya telah ditanggung oleh pemerintah Kota Surabaya.

Program ini dinilai sangat berhasil, pada tahap pertama sejumlah 15.000 orang telah mengikuti kegiatan ini, artinya saat ini warga Kota Surabaya telah siap menghadapi MEA. Bagaimana dengan daerah lainnya? Inilah tugas pemerintah pusat jika ingin masyarakat Indonesia siap menghadapi program MEA kedepan.

Peningkatan kemampuan penguasaan bahasa asing bagi semua warga negara akan berimbas pada peningkatan kepercayan diri dan keterampilan sehingga mendorong kesiapan warga Indonesia menghadapi persaingan di berbagai bidang kehidupan. Apalagi diprediksi bahwa MEA akan membuat persaingan semakin berat, pemerintah harus mampu mengelolanya sehingga menjadi peluang yang menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi MEA.

Artikel keren lainnya:

Inilah aturan tentang standar pelayanan di Istana Kepresidenan

Istana kepresidenan merupakan simbol negara yang harus dikelola dengan baik karena berbagai pelayanan akan menentukan keberhasilan kerja presiden. Pelayanan di dalam istana kepresidenan harus maksimal dan profesional. Dengan demikian diperlukan standar pelayanan atas semua aspek yang terjadi didalam istana.

Semua istana kepresidenan memiliki standar pelayanan yang berbeda-beda, hal ini didasarkan pada kondisi yang ada di dalam istana kepresidenan tersebut.

Untuk mengetahui sejumlah standar pelayanan di beberapa istana kepresidenan, silahkan anda klik alamat berikut:


Artikel keren lainnya:

6 Cara orang tua berbicara dengan anak tentang terorisme

Kejahatan terorisme merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan terorisme telah menjadi masalah besar yang dihadapi oleh bangsa ini. Pelakunya bisa saja adalah kita karena kejahatan terorisme tidak hanya disematkan kepada orang atau pelaku yang menyebabkan ledakan bom.

Terorisme atau seringkali kita kenal dengan teroris adalah orang-orang yang dengan sengaja melakukan tindakan yang membuat orang lain kehilangan haknya sebagai manusia, siapapun dia termasuk yang telah merampas hak orang lain secara paksa. Untuk itulah diperlukan upaya penanggulangan termasuk pemberian pemahaman kepada anak usia dini sehingga terhindar dari kasus terorisme baik sebagai pelaku kejahatan maupun sebagai korban kejahatan terorisme.

Disinilah dibutuhkan peran orang tua untuk berbicara kepada anaknya tentang kejahatan terorisme. Berikut cara-cara yang bisa ditempuh oleh orang tua berkaitan dengan kejahatan terorisme:

  1. Cari tahu apa yang mereka pahami, bahas secara singkat apa yang terjadi, meliputi fakta-fakta yang sudah terkonfirmasi, ajak anak untuk menghindari isu spekulasi.
  2. Hindari paparan terhadap televisi dan media sosial yang sering menampilkan gambar dan adegan mengerikan bagi kebanyakan anak, terutama anak dibawah usia 12 tahun
  3. Identifikasi rasa takut anak yang mungkin berlebihan, pahami bahwa tiap anak memiliki karakter unik. Jelaskan bahwa kejahatan terorisme sangat jarang namun kewaspadaan tetap diperlukan
  4. Bantu anak mengungkapkan perasaannya terhadap tragedi atau kekerasan yang terjadi, bila ada rasa marah, arahkan pada sasaran yang tepat yaitu pelaku kejahatan, hindari prasangka pada identitas golongan yang didasarkan pada prasangka
  5. Jalani kegiatan keluarga bersama secara normal untuk memberikan rasa nyaman, serta tidak tunduk pada tujuan teroris mengganggu kehidupan kita, kebersamaan dan komunikasi rutin penting untuk mendukung anak.
  6. Ajak anak berdiskusi dan mengapresiasi kerja para polisi, TNI dan petugas kesehatan yang melindungi, melayani dan membantu kita di masa tragedi atau kejadian, diskusikanlah lebih banyak tentang sisi kesigapan dan keberanian mereka daripada sisi kejahatan pelaku teror.


Artikel keren lainnya:

Inilah Logo HUT RI ke 71

Sebentar lagi kita akan merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke 71. Pada HUT kali ini pemerintah mengambil tema “Indonesia kerja nyata”. Seperti pada tahun sebelumnya, logo HUT ke 71 masih didominasi oleh warna merah dan putih. Kedua warna ini merupakan warna dasar dari bendera kita yakni merah putih.

Kantor Sekretariat Negara sebagai lembaga yang merilis logo HUT RI hanya menjelaskan tentang ukurannya. Ukuranya dapat dijelaskan bahwa lago dibuat dengan ukuran 4 x 3, apakah dalam bentuk meter untuk bendera maupun dalam bentuk sentimeter untuk poster atau stiker.

Logo ini sudah dapat dibuat oleh semua level pemerintahan berdasarkan surat penyampaian tentang HUT RI ke 71. Gambar logo dimaksud adalah :

Bagaimana penampakan logo HUT RI ke 71 ini? silahkan anda nilai sendiri.

Artikel keren lainnya:

Inilah waktu Pembayaran gaji 13 dan 14 tahun 2016 bagi PNS dan Non PNS

Selamat kepada para pegawai! Pemerintah melalui kementerian keuangan RI telah mengumumkan jadwal pembayaran tunjangan hari raya (THR) atau gaji ke 14 bagi PNS maupun non PNS. Rencananya pembayaran akan dilaksanakan secara bertahap mulai tanggal 24 Juni 2016. Dan untuk gaji ke 13 akan dibayarkan setelahnya.

Khusus bagi pegawai Non PNS, mereka akan menerima gaji ke 14 atau tunjangan hari raya(THR). Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 99 / PMK.05 / 2016 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya dalam Tahun Anggaran 2016 Kepada Pimpinan dan Pegawai Non PNS.

Permen Keuangan RI tersebut dalam lampirannya menjelaskan bahwa bagi pegawai Non PNS yang menduduki jabatan struktural akan memperoleh THR berkisar antara 4,568,000.00 sampai dengan 5,620,000.00. Sedangkan bagi Non PNS yang tidak menduduki jabatan struktural akan memperoleh THR antara 1,674,000.00 bagi tamatan SD sampai dengan 3,831,000.00 bagi yang berpendidikan S2 atau S3.

Selain memperoleh THR, pegawai Non PNS juga akan memperoleh gaji ke 13. Mereka akan memperoleh gaji ke 13 dengan nilai antara 3.401.000,00 bagi tamatan SD sampai dengan 24. 980.000,00 bagi yang menduduki pimpinan.


Artikel keren lainnya:

Tujuan mulia yang tidak mulia

Kesalahan yang sering kita abaikan adalah demi tujuan mulia, kita membenarkan cara-cara yang tidak mulia. Demi tujuan mulia, kita merampas hak-hak orang lain, memaksa orang lain untuk menyerahkan haknya. Ketika hak itu diperdebatkan, kita hanya fokus pada tujuannya saja, kita lupa dengan proses untuk mencapai tujuan mulia tersebut.

Untuk tujuan dimaksud, segala cara ditempuh termasuk berusaha mengaburkan kebenaran dengan harapan agar mendapatkan dukungan publik. Kita tidak pernah bertanya pada diri sendiri seandanya ketidakadilan menimpa diri kita, kita semata-mata hanya melihat tujuannya.

Persoalan akan semakin rumit apabila proses mencapai tujuan dimaksud telah melibatkan berbagai kepentingan, ambisi pribadi, kekuasaan dan keserakahan yang dibungkas sedemikian rupa sehingga seolah-olah kita menjadi korban. Jika demikian yang terjadi maka semulia apapun tujuannya, maka tujuan itu tidak mulia lagi.

Bagi orang yang sadar wajib hukumnya untuk tidak mendukung tujuan tersebut, karena akan membawa kita terjerumus dan menjadi bagian dari tindakan aniaya. Banyak kasus telah terjadi di negeri ini yang melawan hukum namun karena mendapatkan dukungan publik sehingga kebenaran menjadi kabur. Dukungan publik menjadi penguasa, menabrak norma dan hukum yang pada gilirannya ketimpangan sosial dan ketidak adilan terjadi dimana-mana.

Siapa yang menjadi korban berikutnya? Siapapun pasti akan menjadi korbannya karena tidak ada jaminan dari hukum. Publik adalah hukumnya, jika ini yang terjadi maka dapat dikatakan media adalah pemegang kekuasaan tertinggi di negeri ini. Mengapa media? Karena medialah yang memiliki kekuatan untuk membentuk opini di masyarakat.

Siap-siap hak anda berikutnya akan menjadi sasarannya. “apa yang engkau tanam maka itulah yang akan engkau petik”. Hasil yang kita peroleh hari ini adalah akibat dari tindakan dan perbuatan kita dimasa lalu. Kalau ingin hasil yang baik maka perjuangkan kebenaran, taat dan patuhlah pada aturan hukum dan norma, junjung tinggi ajaran agama karena berhubungan dengan akhirat. Ingatlah pengadilan akhirat tidak bisa dipermainkan, tidak bisa dibohongi, tidak bisa di atur-atur, dan tidak berdasar pada opini melainkan perbuatan dan tindakan kita selama di dunia ini.

Jadi, janganlah menjadi bagian dari upaya mencapai tujuan mulia dengan menghalalkan berbagai cara karena kemuliaan hanya diperoleh dengan cara yang mulia pula. Tuhan sangat melaknat orang-orang yang bertopeng baik kita sadari maupun tidak kita sadari, jadi berhati-hatilah berbicara tentang kebenaran karena sudah banyak orang terjebak pada persoalan kebenaran yang dipaksakan. Sekali lagi kebenaran lahir tidak melalui proses yang dipaksakan, namun kebenaran lahir dari hati nurani yang paling dalam, yang tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak kita pahami dengan jelas.

Artikel keren lainnya:

Kiat merangkul bawahan dalam suatu organisasi atau perusahaan

Menjadi seorang manajer atau pimpinan suatu perusahaan atau organisasi tidak mudah, karena tidak semua bawahan atau orang-orang yang kita pimpin memiliki visi dan misi yang searah dengan kita. Tujuan yang baik sekalipun dapat diartikan tidak baik oleh sebagian orang yang kita pimpin, begitu pula sebaliknya. Pengaruh harapan dan ambisi tidak pernah lepas dari suatu organisasi termasuk dalam tubuh perusahaan.

Pemimpin pada umumnya berupaya untuk melakukan langkah-langkah agar tujuan dapat dicapai, target menjadi prioritas utama setiap manajer. Dalam mewujudkan tujuan dan target, dibutuhkan kerjasama semua orang yang terlibat dalam suatu organisasi atau perusahaan berdasarkan tugas dan fungsinya masing-masing. Menggerakkan orang-orang agar mau melaksanakan setiap pola tindakan yang ditawarkan oleh manajer atau pimpinan membutuhkan kemampuan manajerial seorang pemimpin.

Namun demikian, jangan pernah berharap bahwa semua orang yang dipimpin mau melakukan seperti yang diharapkan. Disinilah tantangan yang harus diperhatikan oleh pemimpin atau manajer. Olehnya itu, diperlukan pemetaan semua orang, pemimpin atau manajer yang berpengalaman akan membagi orang-orang yang dipimpinnya menjadi tiga kelompok. Tiga kelompok ini selalu ada, dan pemimpin atau manajer mesti tahu siapa saja yang termasuk dalam ketiga kelompok ini.

1. Bawahan setia
Kelompok ini merupakan orang-orang yang akan selalu membantu dan bersedia untuk melakukan rencana dan tindakan dari seorang pemimpin atau manajer. Kelompok ini tidak perlu diragukan kredibilitas dan kapabilitasnya dalam mengawal dan menyukseskan visi dan misi yang ingin kita wujudkan karena merekalah kelompok yang paling loyal. Kelompok ini mewakili sepertiga (1/3) dari jumlah keseluruhan bawahan atau orang-orang yang kita pimpin. 

2. Bawahan kritis
Kelompok ini merupakan orang-orang yang selalu berseberangan dengan pemimpin atau manajer. Dalam suatu organisasi kehadiran kelompok ini dapat berperan sebagai motivasi bagi pemimpin atau manajer. Banyak karya-karya inovasi dan kreatifitas yang lahir dari kelompok ini. Jumlah kelompok ini sama dengan jumlah bawahan setia yakni sepertiga (1/3) dari jumlah bawahan yang kita pimpin.

3. Bawahan diam
Kelompok ini merupakan orang-orang yang bekerja tanpa mempedulikan siapa pemimpinnya, kelompok ini sangat mudah menerima setiap instruksi dari pemimpin atau manajer. Mereka selalu berupaya bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya, mereka sangat memperhatikan profesionalisme. Pemimpin atau manajer hanya berusaha menemukan cara agar kelompok ini tidak terbawa pengaruh dari kelompok bawahan kritis karena dapat berdampak sangat serius terhadap motivasi kerja dan tindakan organisasi. Jumlah kelompok ini adalah diluar dari kelompok bawahan setia dan bawahan kritis

Setelah kita mengidentifikasi ketiga kelompok di atas, langkah selanjutnya adalah bagaimana mengamankan kebijakan sehingga semua kelompok di atas memiliki kemauan untuk bekerja sesuai arahan kita. Sebagai pemimpin atau manajer berupaya untuk memperhatikan kepentingan dan keinginan dari kelompok bawahan setia dan bawahan kritis tanpa merugikan dan menghilangkan hak bawahan yang selalu diam dan tetap berpedoman pada visi dan misi sehingga target dan tujuan dapat tercapai.

Artikel keren lainnya:

Kasus RS Sumber Waras ujian BPK dan KPK

Dua lembaga tinggi negara BPK dan KPK sedang mengalami ujian, penyebabnya tentu saja adalah persoalan pembelian lahan RS Sumber Waras yang berujung pada perdebatan panjang yang melibatkan berbagai ahli hukum. Saya tidak ingin masuk dalam ranah teknis karena saya tidak memiliki data tentang kasus ini. Namun saya hanya ingin menyoroti dampak sosial atas kasus ini.

Mencuatnya kasus ini bermula dari laporan BPK yang menemukan kerugian negara sebesar 191 milyar rupiah, tentu ini bukan nilai yang sedikit. Bagi kami rakyat kecil, uang sebanyak ini sudah dapat menghidupi kami se-kampung bahkan se-kota. Saya yang tidak mengenal detail hukum, juga tidak memahami sistem ketatanegaraan, menyaksikan keputusan kedua lembaga tinggi negara ini menjadi bertanya-tanya “Bagaimana bisa lembaga yang memiliki pegawai yang ahli dibidangnya dan sangat profesional ini justru menjadi bodoh takkala menangani kasus RS Sumber Waras?”.

Pegawai yang bekerja di BPK pasti ahli dalam persoalan administrasi keuangan, apalagi dengar kabar bahwa BPK merupakan salah satu lembaga auditor keuangan yang diakui oleh dunia. Laporan BPK yang bersifat investigasi karena berdasarkan permintaan langsung dari KPK yang telah berisi berbagai rekomendasi dan temuan oleh KPK tidak menemukan pelanggaran hukum. Pemahaman saya, karena ini adalah bersifat investigas maka KPK wajib menindaklanjuti laporan BPK sebagai sumber untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan atas kasus RS Sumber Waras. 

Akan tetapi, saya justru melihat KPK bertindak seperti penghakiman terhadap BPK, KPK ibarat sedang menguji keakuratan laporan BPK. Olehnya itu, seharusnya pegawai BPK harus malu dan mau mempertanggung jawabkan laporan yang telah dibuatnya.

Sekali lagi karena saya awam maka tentunya saya berhak untuk bertanya “manakah yang lebih profesional tentang keuangan, apakah pegawai BPK atau pegawai KPK?”. Memperhatikan keputusan KPK yang belum menemukan dugaan pelanggaran kasus RS Sumber Waras mengidikasikan bahwa pegawai KPK yang paling paham tentang keuangan karena telah mengabaikan rekomendasi dari BPK yang menemukan kerugian negara pada kasus tersebut.

Jika demikian, BPK perlu direformasi. Seluruh pegawai BPK harus diberi pendidikan dan pengetahuan tambahan tentang sistem pemeriksaan keuangan.

Dan apabila laporan BPK keliru berarti BPK tidak pantas menjadi lembaga auditor negara karena sudah linglung, mungkin karena usianya sudah jelang seabad. Dalam hal ini, BPK tidak kredibel lagi. 

Akan tetapi apabila yang terjadi sebaliknya bahwa laporan BPK sangat akurat maka KPK perlu dievaluasi. Apakah sumber kesalahan keputusan KPK berasal dari para penyidiknya ataukah para komisionernya. Bila kesalahan berasal dari para penyidik maka pihak kepolisian dan kejaksaan sebagai pemasok penyidik KPK perlu dipertanyakan kapabilitas dan kredibilitasnya. Dan apabila sumber kesalahan berasal dari para komisioner maka panitia seleksi dan DPR harus bertanggung jawab atas keputusannya yang telah memilih para komisioner tersebut.

Yang jelasnya, memperhatikan perkembangan kasus RS Sumber Waras harus bermuara pada dua hal. Pertama apakah KPK yang salah, kedua ataukah BPK yang keliru. Saya tidak sepakat, demi menjaga kredibilitas kedua lembaga ini maka kedua lembaga diarahkan untuk menemukan solusi sehingga menjadi sinergi karena akan melahirkan berbagai sandiwara. 

Sudahlah, kalau memang kasus RS Sumber Waras melanggar hukum, maka selesaikanlah dengan hukum. Jangan ada alasan-alasan lain yang justru akan membuka keburukan lain, atau bahkan demi kemanusiaan karena melihat tujuan pembelian tanah RS Sumber Waras sehingga menghalalkan segala cara, dipaksakan agar diterima sebagai pembenaran. Kalau ini yang terjadi, maka dampak kemudian akan memberi efek pada carut marutnya hukum. Kedepan hukum tidak lagi dipandang sebagai pedoman yang harus ditaati, tetapi menjadi dokumen-dokumen yang hanya menghiasi lembaran negara karena para penyelenggara negara justru tidak taat dan patuh terhadap hukum.

Artikel keren lainnya:

Rahasia Menuju Sukses yang tidak pernah orang sadari

Siapapun ingin sukses, memakai baju jas, kemeja dengan dasi, mobil mewah dan ditemani pasangan cantik atau ganteng yang setiap saat memberi motivasi, yang menjaga dan mendidik anak kita sehingga kelak menjadi kebanggaan. Siapa yang tidak ingin mendambakan kehidupan demikian?

Semangat itulah yang mendorong saya untuk berbagi, dan yang membuat anda membuka artikel ini dengan harapan menemukan detail lengkap tentang bagaimana cara meraih sukses. Di Internet bertebaran sejumlah cara untuk meraih sukses, namun apakah mereka telah menemukan inti menuju sukses? Kalau benar demikian tentunya tidak akan banyak artikel yang mengulas sejumlah rahasia atau cara meraih sukses karena jalan menuju sukses bukan sesuatu yang sulit, dan memang untuk menuju sukses tidaklah sulit, sukses telah ada pada diri kita.

Anda pasti sudah sering mendengar orang yang dinamai dengan “kutu buku”? mereka adalah orang-orang yang hampir semua waktunya habis hanya untuk membaca buku, apakah mereka akan menjadi penulis yang hebat? TIDAK! Karena penulis hebat tidak lahir dari seorang 
“kutu buku”. Saya pernah mendengar istilah TKW, istilah ini populer bagi perempuan yang bekerja di luar negeri, mereka mengadu nasib di luar negeri menjadi tenaga kerja. Pada umumnya mereka menjadi pembantu rumah tangga, atau kerennya menjadi asisten rumah tangga. Ternyata pekerjaan sebagai TKW tidak membuat orang menjadi buta huruf, bahkan salah seorang TKW yang bekerja di Hongkong justru berhasil menjadi penulis buku yang masuk dalam kategori “best seller”.

Untuk menjadi penulis hebat tidak bisa hanya membaca buku, mereka yang menjadi penulis hebat adalah mereka yang mau “memulai menulis” tanpa peduli dengan segala aturan dan sistematika penulisan. Mereka terus belajar dan belajar melalui karya-karyanya, semakin hari mereka semakin menyatu dengan tulisannya dan pada akhirnya mereka memiliki gaya tulisan sendiri, gaya tulisan inilah yang membawa mereka menjadi penulis hebat.

Apapun pekerjaan anda, tingkat pendidikan, ekonomi dan sebagainya, percayalah bahwa didalam diri anda terdapat bakat sebagai penulis. Bakat ini perlu diasah dan dilatih, untuk menjadi penulis maka harus selalu menulis dan menulis.

Bagaimana dengan pekerjaan lainnya, pekerjaan lainnya memiliki hukum yang sama, tanpa anda “memulai”, anda tidak akan pernah sukses. Namun sebaliknya ketika anda memulainya maka anda telah berada pada langkah pertama menuju sukses.

Seorang tukang servis AC yang sering saya minta jasanya memiliki pengetahuan yang sangat menonjol. Padahal dia hanya belajar melalui internet artinya secara otodidak, apakah dengan hanya belajar melalui internet dia bisa menjadi tukang servis yang sukses? TIDAK! Dia paham bahwa pengetahuan yang diperolehnya tidak akan berguna apabila tidak dipraktekkan, maka diapun mulai membuka service AC. Pada awalnya, dia mengalami kesulitan namun seiring waktu dan dibarengi dengan tekad dan mau belajar dari kesalahan kini dia telah menjadi tukang servis AC yang paling banyak job atau panggilan. Coba anda bayangkan bagaimana kalau dia tidak berani “memulai”?

Harus saya akui, bahwa banyak orang telah membeli buku-buku tentang bagaimana membuat orang sukses. Terbukti buku-buku yang mengulas tentang kesuksesan yang selalu menempati posisi “best seller”, artinya pasti buku ini banyak peminatnya. Sekarang apakah “orang sukses” jumlahnya sebanyak buku yang telah dibeli itu? 

Ternyata banyak orang terjebak pada formalitas urutan menjadi sukses, akibatnya mereka tidak mampu menjadi dirinya sendiri, tanpa mereka sadari, mereka digiring untuk menjadi penopang utama kesuksesan orang lain misalnya penulis buku itu. Kalau anda mempelajari biografi orang-orang sukses, anda akan terperangah karena kesuksesan mereka tidak diperoleh melalui pedoman dari buku-buku yang mengulas tentang kesuksesan. Mereka sukses karena mereka mau “memulai” dari yang terkecil atau mereka mengawali dengan memanfaatkan bakat dan kebiasaan yang ada pada dirinya, mereka lakukan sedikit demi sedikit sampai mengantarkan mereka pada tingkat kesejahteraan yang jauh diatas rata-rata. Bagi penulis buku, kemudian merangkum perjalanan orang-orang sukses secara ilmiah sehingga lahirlah sejumlah buku tentang cara memperoleh kesuksesan. Yang tidak pernah kita sadari adalah pelajaran yang terdapat dalam buku itu lebih merupakan identitas sumber atau penilis bukan identitas kita. Maka jangan heran, pada tataran prakteknya kita tidak mampu melakukan apa yang diajarkan dalam buku karena memang bukan identitas kita.

Berhentilah membaca buku atau artikel tentang cara meraih sukses, karena semua buku dan artikel tentang cara meraih sukses pada intinya hanya dua kata yakni “mulailah berbuat”. Jadi kalau anda membaca artikel ini karena didorong oleh keinginan agar sukses maka sekarang saatnya anda menutup artikel ini, dan selanjutnya silahkan “memulai langkah” anda sekarang juga.

Artikel keren lainnya:

Waspada terhadap lahirnya dosa karena demi kemanusiaan

Marhaban yaa Ramadhan, baru-baru ini baik media cetak maupun elektronik serta sosial media dihebohkan dengan kasus yang menimpa ibu Saeni. Ibu Saeni terkena razia dari Satpol PP karena telah melanggar perda tentang berjualan makanan di bulan Ramadhan. Demi kemanusiaan, tindakan satpol PP dianggap telah melanggar HAM, akibatnya sebagian besar orang merasa iba dengan ibu Saeni yang dibuktikan dengan terkumpulnya donasi bernilai ratusan juta rupiah.

Apakah tindakan Satpol PP salah? Kalau berdasarkan tugas dan fungsinya, sebenarnya tidak ada yang salah dengan Satpol PP, apalagi telah keluar surat teguran beberapa kali. Yang salah kalau Satpol PP tidak menegakkan aturan yang telah dibuat seperti Perda tentang warung makan di bulan ramadhan. Satpol PP hanya ingin menegakkan perda tersebut.

Fokusnya adalah Ibu Saeni membuka warung makannya di Bulan Ramadhan, disaat kaum muslim sedang menjalankan ibadah puasa. Sebagai muslim seharusnya Ibu Saeni tidak membuka warung makannya di waktu siang apalagi sudah ada perda yang mengaturnya. Yang mengherankan justru adanya sebagian orang yang merasa iba dengan ibu Saeni, katanya demi kemanusiaan. Kalau ini alasannya,bagaimana dengan orang lain yang nasibnya lebih menderita dari ibu Saeni? Apakah kita juga sudah melakukan hal yang sama seperti kita memperlakukan ibu Saeni? Yang jelas-jelas telah melanggar aturan?

Jangan demi kemanusiaan mendorong kita bertindak melebihi kemampuan karena akan menuntun kita pada ketidakadilan. Ketidakadilan melahirkan perbuatan sesat yang justru menjerumuskan kita pada perbuatan dosa. Tuhan telah menekankan kepada kita untuk menghindari perbuatan yang menyebabkan orang lain berdosa. Ibu Saeni berjualan makanan di siang hari, yang dilakukan oleh ibu Saeni dapat menyebabkan orang yang sedang berpuasa membatalkan puasanya atau minimal puasanya menjadi tidak bernilai pahala.

Membenarkan ibu Saeni berjualan di siang hari apalagi sampai menyalurkan donasi demi kemanusiaan justru membawa kita pada gerbong kemungkaran atau golongan orang-orang yang jauh dari ridho Allah. Tidak ada pahala yang diperoleh dari sumbangan yang kita berikan kepada ibu Saeni, sebab apa yang dilakukannya jauh dari siar agama. Coba anda pikirkan, apakah memberi makan seorang muslim yang bukan musafir dan tidak sedang berhalangan (perempuan) di bulan puasa dibenarkan oleh Allah SWT? Bagi saya itu adalah tindakan keliru, amal yang seharusnya kita salurkan demi mendapatkan pahala justru melahirkan dosa. Hasilnya, kini banyak bermunculan warung makan yang buka di siang hari dengan harapan mendapatkan nasib yang sama dengan ibu Saeni. Ini artinya, perhatian yang berlebihan dari yang katanya demi kemanusiaan telah melahirkan perbuatan yang mendatangkan dosa, dan kita telah memiliki andil atas lahirnya perbuatan-perbuatan dosa tersebut.

Jaman semakin aneh, pandangan manusia tentang kebenaran semakin sempit, tidak ada lagi nilai-nilai hakiki yang bersumber dari sang pencipta yang menjadi pedoman dalam kehidupan jaman sekarang. Manusia lebih tersentuh dan bersukarela melakukan sesuatu, bahkan membenarkan yang salah di mata Tuhan. Padahal sesuatu yang baik menurut kita belum tentu baik di mata Tuhan, demi kemanusiaan kita rela menyalahkan aturan misalnya perda padahal perda disusun berdasarkan pertimbangan para ahli, perda tentang bulan ramadhan tentunya hasil pemikiran para ulama yang di dukung oleh dalil yang bersumber dari Alquran dan hadist. Tanpa perda pun, sudah ada aturan khususnya umat muslim yang melarang untuk melakukan sesuatu yang menyebabkan orang lain melanggar aturan yakni Alquran dan hadist.

Perda dibuat untuk menciptakan toleransi antar umat beragama, karena perda mengikat masyarakat yang ada di daerah itu atas semua agama, ras dan lain sebagainya. Ketika perda ditegakkan, siapapun yang melanggar akan mendapatkan sanksi termasuk masyarakat kecil. Namun bagaimana kalau kita tidak lagi menghormati aturan seperti perda? Akan berdampak pada kehidupan dimasyarakat, ketertiban tidak tercipta karena masing-masing memiliki pandangan sendiri-sendiri tentang kebenaran yang bersifat pribadi.

Dalam perkembangannya, kasus ibu Saeni telah mendorong pemerintahan Jokowi-JK menghapus ribuan perda. Tentunya keputusan ini akan berimbas pada sistem tata kelola di daerah, sebab perda disusun untuk mengatur prilaku masyarakat di daerah secara lokal berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal. Bahayanya adalah pemerintah pusat tidak memiliki regulasi guna menutup kevakuman daerah karena belum ada aturan pusat yang bisa mengatur kehidupan bermasyarakat di daerah akibat dihapusnya ribuan perda, hal ini dapat menyebabkan kekacauan didaerah. Ketika situasi didaerah menjadi tidak teratur, apakah pemerintah pusat siap bertanggung jawab? Pasti lagi-lagi daerah yang akan disalahkan.

Artikel keren lainnya:

Khasiat foto keluarga saat kerja

Bagi kepala keluarga, keluarga adalah segalanya. Pekerjaan bagaikan emas yang manjadi harapan hidup, keberadaannya menjadi jembatan keluarga untuk menatap masa depan. Bagaimana hari esok, tergantung bagaimana kepala keluarga menyikapi tanggung jawabnya. Yang pasti anggota keluarga menggantungkan hidupnya kepada kepala keluarga.

Masih ingat dengan seorang supir taksi yang menghebohkan medsos? Dia bekerja mengalahkan lelah dan bosan, dia mengabaikan egonya demi si buah hati yang ingin mencicipi hidangan di salah satu restoran terkenal. Agar perjuangannya selalu maksimal setiap hari maka foto si buah hati selalu terpajang di depannya. Ketika lelah dan bosan terhadap pekerjaannya maka ketika itu pula senyum sibuah hati mengobati kelemahannya. Inilah yang saya maksudkan sebagai khasiat dari foto keluarga.

Kalau anda menyaksikan film-film barat, selalu terdapat adegan yang menampilkan sang aktor sedang melihat foto keluarga. Penulis skenario tahu betul bahwa foto keluarga merupakan jimat yang paling ampuh untuk mengalahkan semua tantangan. 

Apakah kehadiran foto keluarga hanya untuk memperindah adegan dalam film? Atau hanya untuk mencari sensasi seperti yang dilakukan oleh supir taksi di atas? Cobalah anda bandingkan bagaimana kondisi anda ketika berada ditempat kerja dan di rumah. Saya yakin anda akan menemukan suatu keanehan atau keunikan tersendiri yang selama ini tidak pernah kita sadari. Semangat kita kembali maksimal takkala berada dekat dengan keluarga, artinya energi positif yang terpancar di lingkungan keluarga bagaikan suplemen penambah tenaga.

Foto keluarga adalah miniatur keluarga, kehadiran foto keluarga membuat suasana di tempat kerja laksana dalam rumah, foto keluarga akan selalu mendekatkan kita dengan keluarga, dengan demikian kehadiran foto keluarga menjadi pengingat tanggung jawab yang harus kita laksanakan dengan baik. Tekanan tanggung jawab membuat kinerja kita meningkat, terdapat energi tambahan menjalankan tugas yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerjaan kita.

Jadi, mulailah menghadirkan keluarga di tempat kerja anda dengan memajang foto keluarga atau foto orang yang paling anda sayangi dan cintai karena foto tersebut memiliki khasiat yang bisa mengubah hidup kita menjadi lebih baik, lebih bertanggung jawab dan lebih menghargai pekerjaan.

Artikel keren lainnya: