Beranda · Pendidikan · Politik · Pemerintahan · Kesehatan · Ekonomi · Life · Manajemen · Umum

Indonesia surga dunia

Batu akik lagi bomming, batu akik di temukan dihampir seluruh wilayah Indonesia. Batu akik sebuah pusaka yang bernilai tinggi, seluruh dunia gempar dengan nilai seni dari batu akik. Batu akik merupakan salah satu pusaka yang terdapat di Indonesia, pusaka lainnya seperti ikan, tambang, tanah yang subur, masyarakat yang ramah, budaya, dan lain sebagainya.

Sehingga jangan heran kalau Ismail Marzuki membuat sebuah lagu yang berjudul “Indonesia Pusaka”. berikut syairnya:

Indonesia tanah air beta, Pusaka abadi nan jaya, Indonesia sejak dulu kala,  Tetap di puja-puja bangsa
Reff :Di sana tempat lahir beta, Dibuai dibesarkan bunda, Tempat berlindung di hari tua, Tempat akhir menutup mata, Sungguh indah tanah air beta, Tiada bandingnya di dunia, Karya indah Tuhan Maha Kuasa, Bagi bangsa yang memujanya
Reff :Indonesia ibu pertiwi, Kau kupuja kau kukasihi, Tenagaku bahkan pun jiwaku, Kepadamu rela kuberi

 

Sedangkan Koes Plus mengatakan “Tongkat dan batu jadi tanaman”, artinya Indonesia sesungguhnya negeri tempat surga dunia berada. Negeri yang memiliki sumber-sumber daya yang dapat mengantarkan masyarakatnya pada kemakmuran.

Akan tetapi dalam perkembangannya, Indonesia menjadi negeri yang masyarakatnya miskin, semua sumber daya yang dimiliki tidak dapat dinikmati, kesejahteraan dan kemakmuran seakan hanyalah mimpi-mimpi yang tidak lebih dari fatamorgana. Yang ada bukan kesejahteraan tetapi kesenjangan dan ketidakadilan. Tidak ada kesadaran para pemimpin untuk memperbaiki bangsa ini, tidak ada upaya yang ikhlas untuk mengantarkan bangsa ini keluar dari kemiskinan.

“Revolusi mental” pada awalnya menjadi harapan untuk memperbaiki mental bangsa ini, mental yang menjurus pada perilaku “begal”, “perampok”, “pembohong”, dan “penipu”. Seperti apa hasilnya? Indonesia masih seperti dulu, Indonesia bahkan semakin hancur. Ekonomi terpuruk, keamanan dan kenyamanan tidak terjamin, setiap saat bisa saja kita menjadi tersangka dalam bentuk “kriminalisasi”, “Pengayom” menjadi “penindas”, "hukum” menjadi alat untuk kekuasaan, “aturan” hanya tegak kepada masyarakat kecil dan “lawan politik”, dan lain sebagainya.

Akhirnya konsep revolusi mental dipertanyakan, apakah revolusi mental yang dimaksud mengajarkan pada kebaikan atau keburukan? kembali lagi kita harus menuntut pemerintah untuk menjelaskan konsep revolusi mental yang dimaksudkan oleh pemerintah secara jujur dan adil.

Indonesia surga para begal

Begal masih marak terjadi, kepolisian telah membentuk salah satu unit yang khusus menangani aksi para begal. Kehadiran begal cukup menakutkan dan meresahkan masyarakat, walaupun upaya untuk menangkal para begal telah melibatkan masyarakat namun korban begal masih terus terjadi, maka muncullah kecurigaan, apakah begal sengaja dipelihara untuk sewaktu-waktu digunakan untuk mengalihkan isu-isu politik?.

Apa itu begal? begal adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan tindak kejahatan dengan cara merampas hak milik orang lain secara paksa bahkan dilakukan dengan cara membunuh sasarannya. Kalau berdasarkan pengertian ini, maka koruptor, dan para pemimpin yang kebijakannya berpengaruh buruk pada masyarakat bisa dikategorikan sebagai begal. Para anggota DPR pada pemilihan legislatif melakukan kecurangan, memanipulasi data dan lain sebagainya juga dapat dikategorikan sebagai begal, para penegak hukum yang bertindak atas nama kepentingan tertentu juga adalah begal. Melakukan kebohongan, penipuan, janji-janji palsu dapat dikatakan sebagai begal, bagaimana dengan kriminalisasi? bukankah kriminalisasi juga mengandung makna mentersangkakan orang lain dengan tuduhan palsu? artinya kriminaisasi termasuk tindakan begal.

Dengan demikian karena banyaknya kasus-kasus seperti yang saya sebutkan terjadi di negeri ini maka mengindikasikan bahwa begal telah menjadi ancaman serius di negara kita, karena begal bukan hanya milik para preman tetapi sudah menjadi prilaku sebagian masyarakat Indonesia tidak terkecuali para pemimpinnya.

Pusaka tidak ada lagi

Di awal tulisan tadi, saya sudah menggambarkan bagaimana kayanya Indonesia, yang katanya negeri pusaka, negeri yang subur, negeri yang sering disebut “tanah air”, “ibu pertiwi”, “nusantara”. Karena begitu kayanya Indonesia, begitu banyaknya pusaka-pusaka yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia, sehingga membuat semua orang ingin mencubit bahkan secara terang-terangan merampas dengan memanfaatkan kelemahan para pemimpin negeri ini.

Kekayaan alam Indonesia kini hampir semuanya berpindah tangan menjadi milik asing, kebijakan, hukum, politik, keamanan kini sepertinya tidak berpihak kepada sebagian besar rakyat Indonesia. Masihkah negeri ini “tanah air beta?”. Apakah “Indonesia pusaka” sudah kehilangan pusaka? Kalau yang kita rasakan saat ini masih terus seperti sekarang dimana, harga bahan pokok semakin tidak terjangkau, para pemimpin berjuang hanya untuk kepentingan kelompoknya, bagi-bagi kekuasaan terjadi tanpa memperhatikan kapasitas dan kompetensi, kekuasaan sebagai alat kepentingan tertentu, agama dipisahkan dari kehidupan bernegara bahkan di simbolkan sebagai bagian dari teror, sementara teror sesungguhnya dipelihara dan dilindungi untuk dibenturkan dengan kekuatan-kekuatan yang berjuang demi kebenaran maka sudah dapat dipastikan “Indonesia sedang menuju kehancuran”.

Walau demikian, marilah kita tetap optimis bahwa Indonesia masih “rumah kita”, tempat yang terbaik yang sampai kapanpun akan di puja dan di puji oleh bangsa lain, bangsa yang menjadi surga dunia.

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Indonesia surga dunia"

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung