Sedikit saja pemerintah salah mengambil kebijakan seperti mengurangi minyak tanah atau memaksa masyarakat menggunakan gas maka resikonya sangat besar yakni berdampak pada kehancuran hutan. Mengapa demikian? tentunya saya ungkapkan ini berdasarkan apa yang saya dengar di kelompok masyarakat ekonomi bawah dan masyarakat yang dipedesaan.
Kejadian ledakan tabung gas di beberapa daerah sudah cukup menciptakan masyarakat phobia dengan gas, mereka menjadi takut untuk menggunakan gas buat kebutuhan rumah tangganya. Ibu-ibu rumah tangga lebih memilih menggunakan tungku karena di anggap lebih aman daripada menggunakan kompor gas.
Atas pemahaman itu, maka mereka berpendapat bahwa apabila pemerintah mengurangi minyak tanah atau bahkan menghilangkan minyak tanah maka mereka akan beralih menggunakan tungku. Seperti kita tahu bahwa tungku umumnya berbahan dasar kayu bakar, artinya masyarakat akan banyak mencari kayu bakar. Hal inilah yang saya prediksi akan menjadikan hutan sebagai sasaran untuk mendapatkan kayu bakar, jadi jangan main-main dengan minyak tanah, BBM jenis lain boleh langkah tetapi minyak tanah harus selalu di perhatikan pada level aman.
Setiap hari, antrian minyak tanah bukan berkurang malah bertambah banyak seiring bertambahnya rumah tangga baru, warisan phobia dengan gas menurun pada rumah tangga baru, walaupun minyak tanah dibatasi jumlahnya tetapi tidak membuat masyarakat beralih menggunakan gas, bahkan didaerah pedesaan sudah banyak yang beralih ke tungku dengan bahan dasar kayu bakar. Akibatnya hutan-hutan mulai dirambah, hutan mulai banyak menjadi lahar terbuka, bahkan banyak yang saya temui mulai melirik bisnis kayu bakar karena prospeknya sangat menguntungkan.
Jadi kalau ingin hutan selamat maka amankan pengguna minyak tanah untuk kebutuhan rumah tangga, jangan sampai masyarakat di kota-kota juga mulai memanfaatkan kayu bakar sebagai alternatif yang ekonomis dan aman.
Belum ada tanggapan untuk "Jangan biarkan minyak tanah langkah karena hutan bakal hancur"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung