Saya sering kali menemukan orang yang menyia-nyiakan hidupnya, dari pagi sampai malam digunakan hanya untuk mencari rejeki. Mereka tidak kenal lelah, putus asa, ataupun menyerah tetapi terus berusaha keras untuk mencari rejeki yang diharapkan. Padahal apabila kita menyadarinya, rejeki tidak perlu dicari, rejeki sudah ada pada diri kita masing-masing, yang kita lakukan tinggal mengelolanya, jadi berhentilah mencari rejeki.
Kalau saya katakan demikian mungkin anda akan membantahnya karena menurut kebanyakan orang dan inilah penyakit sosial yang harus dihilangkan adalah “rejeki tidak akan datang dengan sendirinya tanpa harus cari”. Benarkah demikian? saya tidak akan membenarkan ini karena menurut pemikiran saya, rejeki tanpa dicaripun sudah dapat kita peroleh, yang membedakan hanyalah kadarnya saja.
Saya contohkan; Ada orang yang mencarinya dari subuh hari sampai lepas isya baru pulang, yang diperolehnya tidak dapat mencukupi kebutuhannya, ada juga orang yang hanya duduk-duduk dirumah tiba-tiba mendapatkan penawaran dan menghasilkan jutaan rupiah, ada juga yang hanya memanfaatkan paruh waktunya tetapi hasilnya juga melebihi kebutuhannya. Ada juga yang mencarinya dari pagi sampai siang hari yang diperolehnya hanya itu-itu saja, bahkan ada yang sudah mencari kesana kemari tidak menemukan rejeki yang diharapkan.
Kalau anda termasuk orang yang pencari rejeki saya sarankan untuk berhenti mencari karena itu hanya akan menghabiskan waktu yang kita miliki dalam kesia-siaan saja. Sampai disini pasti banyak yang akan bertanya, “bagaimana kita bisa memenuhi kebutuhan kalau kita tidak bekerja?”, bukankah dari awal saya tidak mengatakan berhentilah bekerja? Kita tetap bekerja tetapi tidak untuk mencari rejeki, yang kita lakukan hanyalah mengelola potensi yang kita miliki. Ya.. hanya dengan mengelola potensi yang kita miliki yang dapat mengantarkan kita pada kesejahteraan hidup.
Coba mari kita analisa bersama, TKI Indonesia jumlahnya banyak, berapa yang mereka hasilkan? bandingkan dengan para tenaga ahli yang bekerja di Indonesia. Menurut pendapat saya, penghasilan para tenaga ahli yang bekerja di Indonesia jauh lebih besar dibandingkan dengan penghasilan yang diperoleh oleh para TKI. Mengapa demikian? karena para tenaga ahli dibayar berdasarkan keahlian atau potensi yang dimilikinya sedangkan TKI dibayar hanya dengan berdasarkan kemampuan dia bekerja, artinya nilai tawar TKI tidak ada dibandingkan dengan para tenaga ahli.
Tidak ada seorang pun di dunia ini yang sukses dengan hanya mengabdikan dirinya untuk mencari rejeki walaupun mereka sudah bekerja keras. Yang sukses pada umumnya diperoleh melalui jalan yang tidak terduga, jalan yang tidak pernah terpikirkan oleh mereka sendiri, jalan itu merupakan jalan yang sebenarnya ada pada diri kita bukan dari orang lain. Itulah yang namanya potensi! Kalau kita tahu cara mengelolanya saya yakin sekali rejeki akan mengalir deras mendatangi kita, tetapi ketika kita tidak pernah sadari maka sekeras apapun kita bekerja hasilnya akan biasa-biasa saja.
Saya teringat dengan salah seorang gelandangan di Amerika Serikat, dia memiliki suara yang paling dicari oleh semua orang, suara yang khas yakni suara bernada bariton. Pada awalnya dia tidak menyadari bahwa suara itu dapat mengantarnya kepada kesejahteraan yang akan diperolehnya, ketika dia sadar bahwa dia memiliki suara yang dapat merubah hidupnya maka diapun melakukan sesuatu yang membuat orang mencarinya. Hasilnya, dia saat ini menjadi orang yang sangat terkenal, dia dicari untuk mengisi suara di beberapa film animasi, rejeki akhirnya mencari dia, bukan dia yang mencari rejeki.
Pada intinya kita harus terlebih dahulu tahu kuncinya, kunci itu ada pada diri kita masing-masing tinggal bagaimana kita menemukan kunci itu supaya dapat membuka pintu-pintu rejeki. Saya sering mendapatkan pertanyaan “siapakah anda?”, sulit untuk menjawabnya karena butuh perenungan yang mendalam untuk mengetahui siapa kita sebenarnya. Dalam proses perenungan tersebut kita akan menemukan jati diri kita, kita juga akan menemukan potensi diri kita, semua yang menjadi kelebihan dan kekuarangan akan kita dapatkan selama proses perenungan mencari jawaban siapakah kita.
Bagi yang tidak menyadarinya, mereka akan mendapatkan jawaban pertanyaan di atas melalui proses pencarian hidup. Ada yang memperolehnya dalam waktu singkat, ada juga yang membutuhkan waktu lama dan bahkan ada yang tidak menemukan jawabannya sama sekali. Inilah yang membedakan cepat atau lambatnya masing-masing individu mencapai kesejahteraan yang diharapkannya.
Saya sendiri belum lama menyadari potensi yang saya miliki, saya memiliki hoby menulis walaupun hanya sekedar hoby dan tulisanku tidak semenarik dan sebaik yang dilakukan oleh para penulis profesional atau yang sudah ahli menulis tetapi dengan banyak menulis di blog ini saya sudah dapat menghasilkan jutaan rupiah setiap bulannya. Kalau saya sadari sejak dulu mungkin sudah sejak dulu saya merasakan kesejahteraan hidup.
Bagaimana dengan fasilitas? semua fasilitas untuk mendukung potensi sudah tersedia, tinggal kreatifitas, dan inovasi dari kita sendiri. Saya sarankan jangan berhenti karena tidak ada fasilitas yang mendukungnya, itu hanyalah kesimpulan pemikiran kita yang dangkal. Bukankah gelandangan Amerika tadi juga tidak memiliki fasilitas?, sekali lagi untuk mengeksploitasi potensi jangan membenturkan dengan ketersediaan fasilitas karena fasilitas sudah ada dan tinggal dimanfaatkan saja. Tuhan telah menyediakan semuanya, hanya hambanya yang berpikir yang mampu menemukan dan menggunakannya.
Kemerdekaan Berpikir
Orang yang sukses merupakan orang yang memiliki kemerdekaan dalam berpikir, bebas menentukan apa saja yang ingin dilakukannya tanpa dipaksa atau dipengaruhi oleh pengaruh-pengaruh dari luar. Kebebasan berpikir sangat diperlukan terutama untuk mengembangkan potensi dan kapasitas yang kita miliki. Jangan biarkan diri kita dirongrong oleh pemikiran-pemikiran yang membuat kita hanyalah sebagai penerima statis, tetapi buatlah diri kita lebih dinamis, mengikuti setiap perubahan untuk menjadi dasar dan penopang potensi diri kita.
Lihatlah orang yang di penjara, mereka lebih banyak berdiam diri menunggu waktu berakhirnya masa tahanan. Seperti itulah kita apabila tidak ada kemerdekaan berpikir, kita hanya menunggu ajal tiba, tidak ada perubahan yang kita rasakan sebagai kemajuan.
Inilah langkah yang harus kita lakukan, bebaskanlah pemikiran kita dari batasan-batasan doktrin sosial yang telah menjebak kita selama ini, jangan takut dianggap aneh atau memiliki kelainan jiwa karena berbeda dengan prilaku masyarakat sosial. Tanamkan pada diri kita bahwa “apabila benar yang dilakukan mereka selama ini maka mereka semua pasti sudah sejahtera hidupnya, tetapi mengapa tidak demikian?” dan katakanlah “saya tidak akan menjadi seperti mereka, maka saya harus berubah termasuk merubah pola pikirku”.
Sulitkah Mencari Pekerjaan Tetap?
Sekali lagi apabila kita sudah dapat mengelola potensi dan kapasitas diri, maka pekerjaan tidak akan sulit untuk kita. Pekerjaan akan datang dengan sendirinya, tentu pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang berkaitan dengan apa yang kita miliki. Kelemahan kita selama ini adalah keinginan untuk mendapatkan pekerjaan diluar kemampuan, potensi dan kapasitas yang kita miliki sehingga jelas sekali kita akan menemui banyak hambatan.
Bacalah buku kuantum sukses, di dalamnya jelas di uraikan bahwa di alam ini berlaku hukum tarik menarik. Ketika kita melepaskan energi positif maka kita akan mendapat energi positif dari alam sebaliknya ketika kita melepaskan energi negatif maka kita akan mendapatkan energi balik yang bersifat negatif pula. Artinya alam akan memberikan kita sesuai dengan apa yang kita inginkan, kalau kita menginginkan pekerjaan maka alam akan memberikan kita pekerjaan. Hanya saja kebanyakan pekerjaan yang dimaksud tentu pekerjaan yang tidak sesuai dengan kapasitas kita sendiri, hasilnya sudah pasti tidak akan mengatarkan kita kepada kesuksesan.
Oleh karena itu, sebelum kita melepaskan energi kepada alam maka siapkan diri kita terlebih dahulu termasuk temukan potensi dan kapasitas yang kita miliki. Kemudian barulah kita lepaskan energi itu untuk mendapatkan umpan balik dari alam. Cara inilah yang selalu dilakukan oleh orang-orang yang sukses, orang-orang yang selalu dicari oleh pekerjaan, orang-orang yang mudah mendapatkan penawaran posisi terbaik, karena hanya orang-orang yang siaplah dan menguasai bidangnya yang mampu keluar dari ketatnya persaingan saat ini.
Jangan segera berputus asa, jangan pula lebih banyak mengeluh tetapi bentuklah pola pikir kita bahwa kita adalah pemenang sejati bukan pecundang yang hanya menanti sesuatu yang belum tentu kita dapatkan. Buatlah peluang dengan cara memulainya dari dalam diri kita, kita memiliki kelebihan dan belum tentu kelebihan yang kita miliki menjadi milik orang lain, manfaatkan kelebihan tersebut dalam kemasan yang paling indah untuk kemudian tunjukkan kepada semua orang bahwa “saya memiliki sesuatu yang anda butuhkan”.
Artikel keren lainnya: