Pendidikan sebagai salah satu pelaku utama dalam pengajaran harus memahami teori-teori belajar, metode-metode mengajar dan lain-lain. Penerapan teori belajar merupakan suatu tuntutan yang harus dilaksanakan dan disesuaikan dengan topik-topik tertentu untuk dipraktekkan di lapangan.
Menurut Hudoyo (1988:1), seseorang dikatakan belajar, bila dapat diasumsikan dalam diri orang itu terjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku.
Menurut Gagne dalam Hudoyo (1988:14), belajar merupakan suatu proses yang memungkinkan manusia memodifikasi tingkah lakunya secara permanen, sedemikian hingga modifikasi yang sama tidak akan terjadi lagi pada situasi baru.
Kimble dan Garezy (dalam Sutawijaya dan Kardi, 1995:54), menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku secara sadar sebagai akibat dari latihan–latihan dan pemantapan.
Dari beberapa pendapat tersebut, maka belajar dapat diartikan sebagai suatu keseluruhan aktivitas yang ditandai dengan perubahan tingkah laku secara sadar akibat dari latihan, pengalaman dan pemantapan.
Menurut Bruner (dalam Hudoyo 1988:56), belajar matematika ialah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematika itu.
Menurut Sukahar (1992:3) belajar matematika pada hakekatnya adalah belajar yang berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur yang diatur menurut urutan logis. Belajar matematika tidak ada artinya kalau hanya dihafalkan saja. Belajar matematika baru bermakna bila dimengerti.
Dari kedua pendapat Bruner dan Sukahar tersebut dapat diartikan bahwa belajar matematika adalah suatu keseluruhan aktifitas mental yang berkenaan dengan ide-ide, simbol-simbol, dan urutan logis yang ditandai dengan perubahan mental dan tingkah laku secara sadar, relative tetap sebagai akibat dari latihan, pengalaman, dan pemantapan dalam bidang matematika.
Nikson (dalam Ratumanan 2002:3) mengemukakan bahwa pembelajaran matematika adalah suatu upaya membantu siswa untuk mengkonstruksi (membangun) konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika dengan kemampunnya sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsep atau prinsip itu terbangun kembali.
Hudoyo (1990:5) menyatakan bahwa pembelajaran matematika diarahkan membantu siswa untuk berfikir logis, karena matematika memungkinkan siswa dapat menyelesaikan masalah dengan benar dan benarnya penyelesaian bukan karena guru.
Berdasarkan pendapat Nikson dan Hudoyo tersebut, maka pembelajaran matematika adalah suatu upaya membantu siswa untuk berfikir logis dengan kemampuan sendiri dengan cara memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode untuk mencapai kompetensi yang diinginkan.
Belum ada tanggapan untuk "Pendapat Para Ahli Tentang Belajar dan Pembelajaran Matematika"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung